BPBD DKI Jakarta Pastikan Seluruh Banjir Telah Surut

10 Feb 2021, 15:13 WIB

Ilustrasi evakuasi korban banjir (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta pada Rabu (10/2/2021) siang, seluruh wilayah terdampak genangan dan banjir di Jakarta telah surut. Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menyampaikan, warga yang sebelumnya mengungsi juga sudah dapat kembali ke rumah.

Sabdo menyebut, sebelumnya telah dilakukan proses pembersihan rumah dan lingkungan yang terdampak genangan maupun banjir, dibantu oleh tim Damkar, PPSU Kelurahan, bersama warga. Saat ini, kondisinya dipastikan telah bersih dan aman bagi warga untuk kembali ke tempat tinggalnya.

"Kondisi saat ini untuk seluruh wilayah dipastikan telah surut. Meskipun demikian, personel tetap disiagakan, seperti pompa mobile oleh Dinas Sumber Daya Air, dan dibantu PPSU Kelurahan," ujar Sabdo dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Rabu (10/2/2021).

1. 27 RW di Jakarta sempat tergenang banjir

Ilustrasi banjir di Jakarta. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah Jakarta sejak malam hingga Senin (8/2/2020) pagi, membuat beberapa wilayah di Ibu Kota banjir. Mengutip situs petabencana.id, setidaknya ada 27 RW di Jakarta tergenang banjir dengan ketinggian air bervariasi hingga mencapai lebih dari 1,5 meter.

Banjir dengan ketinggian mencapai lebih dari 1,5 meter menurut petabencana.id sempat terjadi di RW 07 Kelurahan Bidara China, Jatinegara, Jakarta Timur. Sebanyak lima RW di Kelurahan Pejaten Timur, tiga RW di Kelurahan Kampung Melayu, dua RW di Kelurahan Cililitan, dan satu RW di Kelurahan Balekambang tergenang banjir antara 75-150 cm.

2. Anies pastikan Jakarta siaga dan tanggap hadapi banjir

Default Image IDN

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta telah siaga dan tanggap dalam menghadapi musim hujan tahun ini. Hal itu ia sampaikan saat meninjau kondisi pintu air Manggarai, Senin (8/2/2021).

Anies menyebut, Pemprov DKI selalu memantau kondisi curah hujan di kawasan pegunungan. Seluruh jajaran Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI konsisten memantau kondisi bendungan Katulampa, Depok, hingga pintu air Manggarai, agar koordinasi antar pintu air di Jakarta terkendali.

"Kita bersyukur bahwa program gerebek lumpur yang kita jalankan dalam beberapa bulan terakhir telah menunjukkan hasil. Saluran-saluran air dalam sistem drainase di Jakarta, sendimentasinya bisa dibersihkan sehingga bisa mengelola limpahan air hujan dengan lebih baik," ujar Anies dalam keterangan resminya. Senin (8/2/2021).

3. Anies sebut dampak banjir harus ditanggulangi maksimal enam jam

Default Image IDN

Terkait genangan yang telah muncul di beberapa wilayah akibat curah hujan yang tinggi sejak Minggu (7/2/2021), Anies menegaskan dampak dari hujan harus bisa dikendalikan dan ditanggulangi dalam kurun waktu maksimal enam jam pasca-kejadian.

Selain itu, Pemprov DKI juga berkolaborasi dengan beberapa pihak, seperti Dinas Gulkarmat, Dinas Sosial, relawan dari berbagai LSM, dan seluruh elemen masyarakat dalam melakukan langkah antisipasi dan mitigasi terhadap potensi dampak musim hujan,

"Bila curah hujan di bawah 100mm, seharusnya bisa terkelola dengan baik. Bila di atas 100mm, kita targetkan dalam waktu enam jam harus bisa menanggulangi genangan hingga surut. Di Jakarta ada 3000 RW, jadi ketika kita mendengar ada genangan di beberapa wilayah seperti Pejaten dan Kampung Melayu, hampir semuanya dalam waktu kurang dari enam jam terkondisikan dengan baik," ungkap Anies.