Banyuasin, IDN Times - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. bersama Kepala BKKBN dan BNPT dampingi langsung Deklarasi Remaja Gotong Royong sebanyak 500 orang pada Launching Integrasi Duta Genre, Duta Pancasila Paskibraka Indonesia, dan Duta Damai Pencegahan Terorisme dalam peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 yang mengusung tema "Menuju keluarga bebas Stunting Untuk Indonesia Maju" di Kabupaten Banyuasin (6/7/23).
Hal itu merupakan bentuk komitmen dan gotong royong BPIP, BKKBN, dan BNPT yang berperan aktif menyosialisasikan cegah stunting untuk menyelamatkan generasi Indonesia masa depan melalui Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) sebagai pengejawantahan Pancasila dalam tindakan.
Berdasarkan Survei Status Gizi Nasional (SSGI) Tahun 2022, tingkat prevalensi stunting secara nasional adalah 21,6 persen, jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4 persen. Namun masih di atas ambang batas dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang merekomendasikan prevalensi stunting di bawah 20 persen.
Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma'ruf Amin menekankan kembali arahan Presiden Jokowi pada Rakernas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), 25 Januari 2023 yang menargetkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024. K.H. Ma’aruf Amin menyampaikan, suatu masyarakat dan sebuah Bangsa tergantung pada keluarga. Peran keluarga bagi masyarakat dan negara begitu penting. Secara internal, keluarga melahirkan generasi yang sehat. Secara eksternal, keluarga menumbuhkan masyarakat dan negara yang hebat.
“Maka pada Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 ini, saya titip kepada seluruh keluarga Indonesia untuk terus memperkokoh peranan keluarga dalam mencetak generasi penerus yang bebas stunting fisiknya, mentalnya, maupun kehidupannya. Kelak, mereka akan menjadi generasi yang mampu mengguncang dunia seperti yang diucapkan oleh presiden pertama kita, Presiden Soekarno,” ucapnya.