Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Irfan Fathurohman

Jakarta, IDN Times - Praktisi Komunikasi Politik dari FDS Universitas Indonesia (UI), Pangeran Ahmad Nurdin, menilai bakal capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, harus didampingi cawapres yang punya posisi kuat di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Pangeran menjelaskan hal itu diperlukan agar bisa menguatkan suara Anies di Pulau Jawa dalam Pilpres 2024.

1. Butuh sosok yang bisa dongkrak elektabilitas

Anies Baswedan saat bertemu dengan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kediamannya, Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). (instagram.com/aniesbaswedan)

Menurut Pangeran, Anies cukup populer diperbincangkan dalam media digital kendati elektabilitasnya masih di bawah sosok kader dari PDIP, Ganjar Pranowo, dalam beberapa hasil survei. 

Hal itu, menurut dia, karena Anies menjadi satu-satunya figur bakal capres yang sudah dideklarasikan, tetapi belum memiliki cawapres. 

"Publik ingin tahu dulu apakah sosok cawapres sejalan dan selaras dengan Anies sebagai tokoh perubahan," kata dia dalam diskusi FDS UI Koalisi Perubahan Anies-AHY di Jakarta, Selasa (7/3/2023). 

2. Perlu dukungan figur yang punya posisi kuat di Jateng dan Jatim

Anies Baswedan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Selain itu, menurut Pangeran, suara Anies di Jateng dan Jatim masih lemah. Maka dari itu dibutuhkan sosok yang punya elektabilitas cukup mentereng di dua daerah ini, untuk menguatkan posisi Anies di Pulau Jawa. 

"Karena suaranya lemah di Jateng dan Jatim, padahal dalam suara Pulau Jawa jadi penentu karena penduduknya banyak," ujar pria yang akrab disapa Pange. 

Jika melihat pada hasil suara Pemilu 2019, dua provinsi ini menjadi lumbung suara dari dua partai besar. Provinsi Jawa Tengah menjadi basis suara PDIP, sementara Jawa Timur pada 2019 menjadi basis suara terbanyak Partai Demokrat.

3. Sederet nama cawapres Anies yang digadang-gadang NasDem

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Sederet nama digadang-gadang menjadi bakal cawapres pendamping Anies, salah satuya adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Selain AHY yang juga kerap kali disandingkan dengan Anies yakni politikus PKS Ahmad Heryawan (Aher), atau Gubernur Jawa Timur sekaligus kader PKB, Khofifah Indar Parawansa. 

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai NasDem, Hermawi Taslim, mengaku pihaknya tidak menutup pintu untuk tokoh yang ingin bersanding dengan Anies pada 2024. Kendati, NasDem menegaskan keputusan final cawapres berada di tangan Anies. 

"Dari PKS ada Ahmad Heryawan (Aher), kalau tadi ada disebutkan lagi Sandiaga Uno, ada yang menyebut Khofifah Indar Parawansa, ada juga yang menyebut Jenderal Andika perkasa, itu semua kandidat yang digodok nanti kita presentasikan ke Pak Anies," kata Hermawi.

Editorial Team