Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengamat: Demokrat Mau Deklarasikan Anies Asal AHY yang Jadi Cawapres

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh ketika menyambangi DPP Partai Demokrat dan menemui AHY. (www.instagram.com/@agusyudhoyono)
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh ketika menyambangi DPP Partai Demokrat dan menemui AHY. (www.instagram.com/@agusyudhoyono)

Jakarta, IDN Times - Analis politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komaruddin, menilai salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan Surya Paloh dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 22 Februari 2023 lalu, yakni soal deklarasi resmi bagi Anies Baswedan. Sebab, di antara tiga parpol, kini tersisa Demokrat yang belum mendeklarasikan Anies secara resmi.

Demokrat akhirnya menyatakan sepakat mengusung Anies sebagai bakal capres hanya melalui keterangan tertulis atau rilis. Sementara, NasDem dan PKS memberikan dukungan secara resmi dan besar-besaran di kantor DPP masing-masing.

Hal itu juga dikeluhkan oleh Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali. Ia mengatakan hingga saat ini, Demokrat hanya memberikan dukungan melalui pernyataan.

Ahmad mewanti-wanti bahwa sikap mengusung Anies harus melalui mekanisme internal partai. Dampaknya, keputusan tersebut memiliki kekuatan hukum. 

"Kelihatannya memang ke sana (tujuan pertemuan). NasDem meminta kejelasan dari Demokrat yang sudah menyatakan dukungan ke Anies, tapi belum secara resmi dilakukan," ungkap Ujang kepada IDN Times melalui telepon pada Minggu, (26/2/2023). 

"Sebab, bila dukungan hanya disampaikan dalam bentuk pernyataan, maka bisa membahayakan NasDem dan PKS. Koalisi terancam tidak jadi (terbentuk)," tutur dia lagi. 

Di sisi lain, Ujang melihat masa ada tarik ulur antara Demokrat dengan NasDem. Bila NasDem ingin Demokrat segera mendeklarasikan Anies secara resmi, maka hal tersebut bisa dijadikan daya tawar untuk mendorong agar AHY yang dijadikan cawapres mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

"Ibaratnya Demokrat mau bilang kalau Anda desak-desak kami agar (deklarasikan) Anies sebagai capres segera, maka saya dong cawapresnya. Kira-kira Demokrat mau bilang itu," katanya. 

Lalu, apa yang terjadi bila titik temu soal isu cawapres ini tidak terjadi?

1. Di antara Demokrat dan NasDem harus ada yang mengalah bila koalisi ingin tetap terbentuk

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh ketika berkunjung ke DPP Partai Demokrat dan ditemui AHY pada Rabu, 22 Februari 2023. (www.instagram.com/@pdemokrat)
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh ketika berkunjung ke DPP Partai Demokrat dan ditemui AHY pada Rabu, 22 Februari 2023. (www.instagram.com/@pdemokrat)

Lebih lanjut, menurut Ujang, supaya tercapai titik temu soal cawapres maka harus ada yang mengalah. "Bila titik temu tidak terjadi, bisa jadi koalisinya tidak pernah ada. Bisa jadi koalisi perubahan hanya sekedar nama," kata dia. 

Di sisi lain, PKS dan NasDem bakal sulit mencari parpol lain untuk menggantikan Demokrat. Itu dengan catatan, koalisi lain, tetap solid dan tidak goyah. 

"Apalagi persyaratannya (untuk bisa mengajukan capres) kan memiliki 20 persen kursi di parlemen dan minimal 25 persen suara dari pemilu sebelumnya. Oleh karena itu saya melihat agak berat untuk menarik koalisi parpol yang ada di parlemen (lalu bergabung ke Koalisi Perubahan)," ujarnya. 

Saat ini kondisinya, tutur Ujang, semua parpol sudah terbagi dan terkotak-kotak di dalam suatu koalisi. "Meskipun memang koalisi yang ada saat ini masih terbuka peluang untuk berubah lagi," tutur dia. 

Ujang pun memprediksi proses tarik ulur ini akan berlangsung hingga ada perkembangan dari PDI Perjuangan. Apalagi saat ini yang terjadi para parpol saling mengintip kekuatan masing-masing. 

"Kalau jagoannya dikeluarkan duluan, maka akan 'dihajar' duluan," katanya lagi. 

2. Surya Paloh dan AHY tidak bahas soal sosok cawapres dalam pertemuan Rabu kemarin

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh ketika berkunjung ke DPP Partai Demokrat dan ditemui AHY pada Rabu, 22 Februari 2023. (www.instagram.com/@pdemokrat)
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh ketika berkunjung ke DPP Partai Demokrat dan ditemui AHY pada Rabu, 22 Februari 2023. (www.instagram.com/@pdemokrat)

Sementara, Ketua DPP Nasional Demokrat (NasDem), Sugeng Suparwoto, menyatakan bahwa di dalam pertemuan tertutup yang berlangsung selama dua jam di kantor DPP Partai Demokrat itu tidak ada pembahasan mengenai isu cawapres.

"Sama sekali tidak ada (membahas sosok cawapres)," kata Sugeng.

Ia juga menjelaskan, Paloh sempat menjawab pertanyaan media apakah sosok AHY memenuhi syarat untuk mendampingi Anies Baswedan.

"Dikemukakan oleh Pak Surya, (AHY) sangat memenuhi syarat. Tetapi, secara spesifik di dalam forum tidak ada membahas itu (sosok cawapres)," ujarnya. 

Ia menambahkan, permasalahan yang dibahas menyangkut isu-isu kebangsaan. Kedua pemimpin parpol, kata Sugeng, berkomitmen untuk tetap menjaga agar stabilitas politik tetap terjaga. 

3. Demokrat merasa sudah sampaikan deklarasi bagi Anies

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pendopo Lawas, Kraton, Kota Yogyakarta, Rabu (6/4/2022) malam. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pendopo Lawas, Kraton, Kota Yogyakarta, Rabu (6/4/2022) malam. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sementara, AHY pada 24 Februari 2023 lalu mengatakan sikap Partai Demokrat sudah disampaikan secara resmi mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres. Bahkan, dukungan itu kembali disampaikan saat kantor DPP Partai Demokrat disambangi Surya Paloh. 

"Lho kan sudah, sudah kami sampaikan bahwa sikap Partai Demokrat sudah sangat jelas," ujar AHY usai menghadiri acara Haul ke-12 KH Zainuddin MZ, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Oleh karena itu, menurut AHY, selanjutnya tinggal menanti Koalisi Perubahan bisa segera terwujud. "Kami juga mengutarakan apa yang menjadi sikap dan posisi Partai Demokrat terkait dengan bagaimana Koalisi Perubahan ini bisa segera terwujud, segera terealisasi," tutur dia.

Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga berharap Koalisi Perubahan dapat segera mengusung Anies Baswedan sebagai tokoh capres 2024. Menurutnya, Demokrat juga yakin Anies mampu membawa perubahan bagi Indonesia ke depannya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Rochmanudin Wijaya
3+
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us