potret Waduk Selorejo (instagram.com/yoiki_malang)
Kendati, berdasarkan hasil pemantauan terhadap anomali iklim global, masih ada peluang pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar wilayah Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya mitigasi dan antisipasi, sebelum memasuki puncak musim kemarau.
Salah satu upaya mitigasi yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Kegiatan OMC perlu dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan awan hujan pada periode transisi sebelum memasuki puncak kemarau, sehingga bisa mengisi tampungan air atau waduk di daerah yang berpotensi mengalami kekeringan tersebut.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan sebagai upaya sinergitas antar lembaga dalam upaya mitigasi bencana kekeringan, BMKG melalui Deputi Modifikasi Cuaca menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan TNI Angkatan Udara, akan melakukan OMC secara serempak di Pulau Jawa.
Dwikorita menjelaskan langkah tersebut dilakukan dengan mengisi air di 35 waduk guna mengamankan pasokan air, terutama pada jaringan irigasi pertanian, sehingga dapat mencukupi kebutuhan air selama musim kemarau.
“Adanya unit kerja baru Deputi Bidang Modifikasi Cuaca di BMKG, menjadikan BMKG akan semakin aktif menjalankan tugas aksi dini mitigasi potensi bencana hidrometeorologi, termasuk kekeringan yang bisa berdampak pada berkurangnya ketersediaan air untuk kebutuhan pertanian dan air baku melalui operasi modifikasi cuaca,” kata Dwikorita.