CEK FAKTA: KKB Bakar Pilot Selandia Baru di Alama Papua Tengah

07 Agu 2024, 08:42 WIB

Irfan Fathurohman

Kondisi helikopter dan jenazah pilot Selandia Baru, Glen Malcolm Conning. (IDN Times/Istimewa)

Intinya sih...

Kelompok Kriminal Bersenjata membunuh dan membakar pilot Selandia Baru di Papua Tengah.
Foto-foto menunjukkan helikopter utuh tanpa bekas bakar, jenazah pilot ditemukan utuh dengan luka sayatan di bagian lengannya.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III membenarkan kondisi utuh pada jenazah dan helikopter, kontradiksi dengan klaim KKB.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kelompok Kriminal Bersenjata dilaporkan telah membunuh dan membakar seorang pilot warga negara Selandia Baru, Glen Malcolm Conning, di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada Senin (5/8/2024).

Peristiwa itu dirilis oleh Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, Kombes Pol. Bayu Suseno pada Senin sore.

"Mereka dicegat oleh sekelompok orang (KKB) menggunakan senjata api. Pilot dan penumpang kemudian diturunkan dari helikopter dan dikumpulkan di lapangan sekitar lokasi pendaratan helikopter. Setelah itu, KKB langsung melakukan pembunuhan terhadap pilot. Jenazah pilot lalu dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan helikopter," kata Bayu dalam rilis kemarin.

Lantas, benarkah demikian? Berikut cek fakta yang dilakukan IDN Times berdasarkan foto dan keterangan dari TNI-Polri dan TPNPB-OPM.

1. Jenazah dan helikopter utuh, tidak ada tanda-tanda dibakar

Kondisi helikopter dan jenazah pilot Selandia Baru, Glen Malcolm Conning. (IDN Times/Istimewa)

Berdasarkan foto-foto yang diterima IDN Times, tak ada tanda-tanda pembakaran pada helikopter dan jenazah pilot Glen Malcolm Conning. Helikopter PK-IWN berwarna biru dengan kelir putih itu tampak utuh tanpa bekas bakar.

Sementara itu, pilot berkemeja putih dengan celana jins tewas di bangku kokpit dengan posisi duduk miring karena tertahan sabuk pengaman. Di bagian lengan pilot, terlihat luka sayatan menganga.

“Di foto ini, mayat dan helikopter masih utuh, berarti Polri telah dan sedang melakukan pembohongan publik yang massif dan kami curiga bahwa pembunuhan pilot helikopter asal Selandia Baru sudah diskenariokan oleh militer dan polisi Indonesia itu sendiri,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom kepada IDN Times, Rabu (7/8/2024).

Sebby memastikan, bukan pihaknya yang membunuh pilot tersebut. Meskipun, TPNPB-OPM telah mendeklarasikan bakal menembak pesawat sipil yang melintas dan mendarat di wilayah konflik.

“Hal ini terjadi setelah Management Markas Pusat Komnas TPNPB telah umumkan pembebasan pilot Susi Air asal Selandia Baru yang TPNPB masih tahan. Oleh karena itu perlu investigasi independen, karena kami curiga bahwa hal ini merupakan bagian dari skenario untuk menghalangi misi pembebasan pilot asal Selandia Baru, dengan tujuan gagalkan niat baik Panglima TPNPB Kodap III Ndugama Derakma Bridjen Egianus Kogeya,” imbuhnya.

2. TNI menegaskan pilot dan helikopter utuh dan tidak terbakar

Proses evakuasi pilot Selandia Baru yang diduga dibunuh KKB (Dok. Satgas Damai Cartenz 2024)

Kondisi utuh pada jenazah dan helikopter juga dibenarkan oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Letjen TNI Richard Tampubolon. Ia mengungkapkan bahwa tidak ada bekas bakar di jenazah Glen Malcolm Conning dan helikopternya.

Richard menyampaikan, pada saat dilakukan evakuasi, jenazah pilot ditemukan berada di dalam helikopter yang terparkir di lapangan terbang Distrik Alama.

“Pilot dievakuasi dari dalam heli dan jenazah masih dalam keadaan utuh. Tidak dibakar,” ungkap Richard di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Selasa (6/8/2024) dikutip IDN Times Sulsel.

3. Satgas Damai Cartenz sebut pilot tak terbakar karena api padam diguyur hujan

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, Kombes Pol. Bayu Suseno, memegang foto Pilot Selandia Baru, Glen Malcolm Conning. (IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, Kombes Pol. Bayu Suseno mengklarifikasi bahwa jenazah tidak ikut terbakar karena api tidak merambat sampai ke bagian kokpit pilot.

“Helikopternya dibakar. Namun, yang terbakar kursi penumpang bagian belakang. Untuk kursi yang di depan, yang ada pilot itu tidak terbakar. Mungkin karena disebabkan hujan di sana sehingga pada saat api menjalar tiba-tiba mati karena kena hujan tersebut," kata dia di RSUD Mimika, Selasa (6/8/2024).