Cerita Caleg Muda PKPI Cakra Yudi Hilangkan Budaya Politik Uang

Jakarta, IDN Times - Pemilu 2019 telah usai. Kini saat proses rekapitulasi suara dilakukan untuk melihat siapakah caleg yang lolos ke Senayan. Kendati tidak semua caleg lolos ke Senayan, namun sebagian di antara mereka tetap bersemangat.
Seperti caleg millennials bernama Cakra Yuda Putra dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), ia tetap bersemangat walau pun partainya diprediksi gagal ke Senayan. Banyak pengalaman yang menjadi pelajaran dari kontestasi politik tahun ini, bagi pemuda 22 tahun itu.
Lalu, bagaimana cerita Cakra saat mengikuti kampanye di Pileg 2019 ini?
1. Memberikan edukasi politik kepada masyarakat
Pria kelahiran 1996 ini mencalonkan dirinya sebagai caleg di DPR RI dari dapil DKI Jakarta II yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri. Saat masa kampanye, Cakra menceritakan sedikit pengalamannya ketika bertemu warga di dapilnya.
Setidaknya, Cakra kini mengetahui ternyata masih banyak masyarakat berpola pikir lama, bahwa caleg harus memberikan uang atau sembako saat kampanye. Hal itu dialaminya saat kampanye di dapil.
Melihat fakta tersebut, Cakra pun tergugah untuk mengedukasi masyarakat tentang pendidikan politik tanpa uang. Ia coba melakukan terus menerus kepada masyarakat selama berkampanye.
"Perlahan-lahan saya kasih pemahaman ke mereka kalau misalnya sekarang itu sudah gak zaman lagi money politic, kasih sembako. Selain itu melanggar KPU, itu juga gak mendidik. Karena tugas seorang wakil rakyat itu mendengarkan suara bapak dan ibu. Bukannya bagi-bagi sembako," cerita Cakra kepada IDN Times, baru-baru ini.