Cerita Penyelam Van der Wijck, Ada Kepala Ikan Barukuda Sebesar Pohon

Di hari kedua eksplorasi itu, Faizin yang seorang diri berhasil menyelam di kedalaman 45 meter dari permukaan air laut serta berhasil menjelajahi dan mendokumentasi keberadaan kapal Van der Wijck. 

"Ada hal yang sangat aneh saat saya menyelam pak di dasar laut itu, saya melihat secara jelas penampakan kepala ikan barakuda yang sebesar batang pohon kelapa. Anehnya ikan itu kepalanya saja yang berenang," kata Faizin saat memaparkan hasil eksplorasi bangkai Kapal Van der Wijck di Gedung Pemkab Lamongan, Kamis (21/10/2021).

Faizin mengatakan, saat dirinya melakukan penyelaman di kedalaman 45 meter, ia hanya memakai alat bantu pernapasan dari kompresor. Kompresor itu kemudian ia pasangi selang memanjang. Saat menyelam, ia dibantu oleh dua penyelam lainnya yang masing-masing bertugas mengatur selang agar tidak terbawa oleh arus ombak bawa laut.

"Kalau pengakuan masyarakat setempat ya di lokasi itu angker sekali dan sampai sekarang tidak ada warga yang berani mendekat meskipun di sekitar bangkai kapal Van der Wijck ikannya sangat banyak," katanya.

Faizin sendiri adalah salah satu nelayan lokal yang secara langsung ikut turun menyelam dalam eksplorasi kapal Van der Wijck. Sebenarnya ada dua temannya lagi yang juga sesama nelayan yang direncanakan ikut menyelam. Namun, saat hari H, kedua nelayan itu mengundurkan diri.

"Kalau hari pertama melakukan penyelaman saya sendirian saja mas tapi pas hari kedua saya dibantu oleh dua orang penyelam dari Surabaya. Jujur pada saat melihat penampakan kepala ikan barakuda itu perasaan saya takut," katanya.

Atas keberanian dan juga keberhasilannya dalam mendokumentasi keberadaan kapal Van der Wijck itu, pemerintah Lamongan memberikan penghargaan kepada dirinya. 

"Terimakasih banyak atas penghargaan yang diberikan oleh bapak Bupati Lamongan Yuhronur Efendi kepada saya dan menyelam di lokasi karamnya kapal Van der Wijck ini adalah yang pertama kali saya lakukan tentu ini menjadi pengalaman berharga selama saya menjadi nelayan," pungkasnya.

Eksplorasi kapal Van der Wijck sendiri dipusatkan di laut utara Lamongan tersebut atau 17 mil dari garis pantai laut Brondong. Tim dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim berhasil mengamati posisi kapal dengan jelas. Kapal itu karam dalam keadaan miring dan sudah ditumbuhi terumbu karang. Selain itu, tim penyelam juga bisa mengambil puing kapal Van der Wijck seperti tangga naik dan juga cerobong asap.