Cerita Teknisi 'Masjid Ahok' Menampung Korban Banjir Jakarta Era Anies

08 Jan 2020, 20:01 WIB

Pengungsi banjir di Masjid KH Hasyim Asy'ari, Jakarta Barat (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Jakarta, IDN Times - Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari menjadi salah satu tempat penampungan pengungsi korban banjir di Jakarta Barat. Warga sekitar sering menyebut ini adalah 'Masjid Ahok' karena dibangun pada masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

"Dulu banyak yang menyebut ini Masjid Ahok kalau yang gak tahu," ujar Teknisi Masjid bernama Darmanto yang ditemui ketika sedang memompa air banjir ke luar, Rabu (8/1).

Ketika IDN Times mencari Masjid Ahok di Google, memang Masjid Raya ini langsung muncul di peta Google.

Saat ditemui Darmanto tengah bekerja bersama rekannya bernama Elan. Keduanya pun berbagi cerita tentang perjuangannya ketika warga buru-buru mengungsi saat banjir terjadi di sekitar masjid tersebut.

1. Petugas masjid langsung bersiaga membantu warga meski rumahnya juga terendam banjir

Ilustrasi pengungsi banjir (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Elan cukup terkejut ketika banjir terjadi. Ia dan rekan-rekan teknisi lainnya langsung bersiaga membantu warga yang hendak mengungsi ke masjid. Padahal rumah sejumlah teknisi masjid lainnya juga terendam banjir pada saat itu.

"(saat banjir datang) Kita (petugas masjid) langsung koordinasi," ujar dia.

2. Para teknisi kadang tak pulang ketika banjir terjadi

Pengungsi banjir di Masjid KH Hasyim Asy'ari, Jakarta Barat (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Para teknisi biasanya bersiaga 24 jam yang terbagi dalam beberapa jam kerja secara bergantian. Namun, beberapa kali para petugas rela tak pulang akibat banjir yang terjadi sejak pekan lalu.

"Kalau (banjir) begini kadang gak pulang-pulang," ujarnya.

3. Meski jadi tempat pengungsian, masjid juga digenangi banjir

(IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Pantauan IDN Times, di tengah-tengah bagian bawah bangunan masjid terdapat lahan kosong yang sudah disemen dipenuhi oleh air. Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat pun tengah memompa air ke luar lahan tersebut.

"Itu rencananya mau jadi basement. Tapi, gara-gara hujan airnya masuk ke dalam lewat celah di luar, jadi banjir," katanya.