Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Civitas akademika di IAIN Tulungagung mulai menerima suntikan vaksin. IDN Times/ Bramanta Pamungkas
Civitas akademika di IAIN Tulungagung mulai menerima suntikan vaksin. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Tulungagung, IDN Times - Ratusan civitas akademika di kampus IAIN Tulungagung, mulai menerima suntikan vaksin sinovac. Pemberian vaksin ini merupakan salah satu persiapan, untuk menggelar perkuliahan secara online, di semester depan. Meskipun begitu, pihak kampus masih akan menunggu kepastian dari pemerintah pusat, terkait pelaksanaan perkuliahan secara offline.

1.Tahap pertama, 160 dosen dan pegawai divaksin

Civitas akademika di IAIN Tulungagung mulai menerima suntikan vaksin. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Rektor IAIN Tulungagung, Prof Maftukhin mengatakan terdapat 600 pegawai dan dosen yang akan menerima suntikan vaksin sinovac ini. Pelaksanaan penyuntikan vaksin ini akan dilakukan secara bertahap.

Untuk tahap pertama, sebanyak 160 pegawai dan dosen yang akan divaksinasi. Tahap pertama ini akan berlangsung selama dua hari.

Setiap harinya terdapat 80 dosen dan pegawai yang akan disuntik. "Sisanya menunggu jadwal dari Puskesmas Sumbergempol, semoga semester ini sudah tuntas semuanya," ujarnya, Rabu (24/3/2021).

2. Dosen senior menjadi prioritas

Civitas akademika di IAIN Tulungagung mulai menerima suntikan vaksin. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Pemberian vaksin tahap pertama ini diprioritaskan bagi pegawai dan dosen senior dan dosen yang langsung memberikan pelayanan umum kepada mahasiswa. Mereka dianggap sebagai garda terdepan yang bertemu langsung dengan banyak pihak.

"Jadi seperti satpam dan dosen di bagian tertentu yang memberikan layanan mereka akan mendapatkan prioritas vaksin," tutur Maftukhin.

3. Harap semester depan bisa kuliah offline

Petugas menyiapkan vaksin. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Maftukhin menambahkan, proses perkuliahan secara daring yang berlangsung saat ini sebenarnya tidak mengalami kendala. Namun menurutnya, ada sebuah proses yang hilang jika perkuliahan dilakukan secara online, yakni proses pembangunan karakter.

Untuk itu, pihaknya berharap kementerian bisa mengizinkan perkuliahan dilakukan secara offline semester depan.

"Sebagai persiapan kita lakukan vaksinasi ini, jadi kalau kementerian sudah memberikan izin kami langsung bisa menggelar perkuliahan secara langsung," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team