Damkar DKI Evakuasi Batu Bersejarah, Diduga Berasal dari Abad ke-17

29 Okt 2021, 18:50 WIB

Petugas Pemadam Kebakaran dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur (Gulkarmat) mengevakuasi batu bersejarah. (twitter.com/humasjakfire)

Jakarta, IDN Times - Petugas Pemadam Kebakaran dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengevakuasi batu yang diduga bersejarah di kawasan Pasar Rebo. Batu ini diklaim sudah ada sejak tahun 1700-an.

"Petugas #DamkarDKI dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur bersama tim @binamargadki dan @disbuddkimengevakuasi batu peninggalan sejarah yang diperkirakan telah ada sejak tahun 1700 di Pasar Rebo pada Kamis," tulis akun Instagram @humasjakfire, Jumat (29/10/2021).

1. Warga yang pertama menemukan batu

Petugas Pemadam Kebakaran dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur (Gulkarmat) mengevakuasi batu bersejarah. (twitter.com/humasjakfire)

Batu tersebut sebelumnya ditemukan warga terpendam sebagian di trotoar di Jl. TB Simatupang, Kelurahan Gedong, Jakarta Timur. Pengangkatan batu ini dari permintaan cagar budaya.

"Beberapa hari lalu ada permintaan dari cagar budaya untuk memindahkan batu peninggalan sejarah untuk penggilingan tebu. Diperkirakan dari tahun 1700, itu merupakan cagar budaya yang harus diamankan ke balai pusat konservasi," kata Kasi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman.

2. Berat batu mencapai 326 kilogram

Ilustrasi Batubara (IDN Times/Aditya Pratama)

Gatot menambahkan, Sudin Gulkarmat Jakarta Timur mengerahkan satu unit derek (crane) untuk mengangkat batu yang berbobot kurang lebih 326 kilogram tersebut.

Proses evakuasi batu tersebut melibatkan personel Sudin Gulkarmat Jakarta Timur dan petugas Cagar Budaya Condet.

3. Proses pengangkatan batu berlangsung dua jam

ilustrasi museum. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Menurut Gatot, batu tersebut akan dibawa ke Cagar Budaya, Condet untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Butuh waktu dua jam untuk mengangkat batu tersebut.

"Dari tim Bina Marga menggali sampai benar-benar siap untuk diangkat. Kemudian pemadam mengangkat kurang lebih prosesnya hampir dua jam baru bisa diangkat," ujar Gatot.