Demokrat Akui Ada Menteri Jokowi yang Aktif Melobi untuk Poros Baru
Jakarta, IDN Times - Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron buka suara soal sikap partainya yang dilobi agar ikut membentuk poros keempat. Ia pun membenarkan ada menteri aktif di kabinet Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang bermanuver dan mendekati Demokrat. Poros baru itu terdiri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PPP dan Partai Demokrat.
Saat ditanyakan oleh media apakah menteri aktif itu adalah Sandiaga Uno, Herman justru bingung mengapa hal tersebut masih ditanyakan lagi. Sebab, identitas menteri tersebut sudah menjadi rahasia umum.
"Pura-pura tidak tahu lagi," ungkap Herman di kantor DPP Partai Demokrat pada Selasa (5/9/2023).
Ia pun menyebut bahwa semua tawaran yang masuk, termasuk ide pembentukan poros baru akan dikaji dan didalami. Demokrat, kata Herman, kini terbuka terhadap tawaran dari siapapun kecuali poros Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Namun, ia mengaku belum bisa dipastikan siapa saja yang akan tergabung di dalam poros keempat. Menurutnya, poros keempat bisa diisi parpol manapun. Bisa jadi isi poros baru berbeda dari tebakan publik.
"Kan belum (resmi dibentuk). Kan kemungkinan (anggota) poros baru, siapa saja bisa terjadi. Yang sudah pasti kan ada dua poros yaitu Pak Ganjar dan Pak Prabowo. Kalau (poros Anies) ini sudah lah, mereka sudah dilupakan," tutur dia.
1. Sandiaga Uno membantah ditugaskan oleh Jokowi untuk bentuk poros keempat
Isu adanya menteri aktif di Kabinet Jokowi yang coba melobi Partai Demokrat untuk membentuk poros baru kali pertama disampaikan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ketika dikonfirmasi kepada Sandiaga Uno, ia membantah mendapatkan tugas dari Jokowi untuk membentuk poros keempat.
"Ini yang perlu saya garis bawahi, tidak pernah ada tugas dari bapak presiden. Ini kan saya menteri, tugasnya itu ya menjalankan tugas fungsi sesuai arahan dari presiden. Sedangkan tugas saya di PPP adalah Bappilu. Bappilu nasional bertugas untuk memastikan pemenangan pilpres, pileg dan pilkada," ungkap Sandi pada Senin malam kemarin.
Ia menambahkan dalam menyikapi dinamika drama politik, justru harus terus memperluas silaturahmi. "Karena silaturahmi ini tentunya Insya Allah akan membawa rezeki dan memperpanjang umur kita," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Meski Sandi tidak menutup atas nama silaturahmi itu, ia tak menutup peluang untuk bertemu dengan perwakilan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saja. "Saya juga ingin membangun sinergi dengan semua pihak, termasuk dengan PKB dan partai-partai lainnya juga kami lakukan dalam bingkai tentunya kekeluargaan dan persahabatan," tutur dia lagi.
2. Sandi sebut pembentukan poros baru harus disertai landasan baru
Lebih lanjut, ketika ditanya peluang dibentuknya poros PPP, Demokrat dan PKS, Sandi menyebut opsi itu harus dibicarakan lebih lanjut di level pimpinan. "Selain itu harus ada landasannya. Karena PPP ini partai yang taat asas. Kami bergerak ada landasan rapimnas. Tanpa ada landasan rapimnas atau ketaatan asas, tentunya kami harus kembali apa yang disepakati oleh DPW di perjanjian kerja sama politik dengan PDIP," kata Sandi.
3. Sandi akan tetap usahakan bakal cawapres Ganjar dari PPP
Sementara, Sandi juga pernah mengatakan PPP akan mendorong kader partainya lah yang didorong sebagai bakal cawapres Ganjar Pranowo. Komentar itu disampaikan oleh Sandi menanggapi deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Sandi menyebut PPP yang telah bekerja sama dengan PDI Perjuangan tetap berkomitmen pada isu percepatan pembangunan dan fokus di bidang ekonomi. Salah satunya menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih mudah serta harga barang pokok yang lebih murah.
"Dan tentunya mendorong melalui forum rapimnas Cawapresnya dari PPP. Ini yang akan terus kita perjuangkan," kata Sandi.
