Cak Imin usai melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025). (IDN Times/Amir Faisol)
Sebelumnya, Ketua Umum PKB, A. Muhaimin Iskandar mengusulkan agar pemilihan kepala daerah (Pilkada) dievaluasi secara total. Sistem Pilkada saat ini menghambat konsolidasi pembangunan di daerah. Cak Imin mengatakan, ada kepala daerah terhambat dalam bekerja karena proses politik terlampau panjang.
"Salah satunya yang kami juga telah menyampaikan kepada Bapak Presiden langsung, saatnya, pemilihan kepala daerah dilakukan evaluasi total manfaat dan madorotnya. Karena beberapa bupati kita tanya juga bapak, ternyata konsolidasinya cukup lamban akibat proses politik yang terlalu panjang," ujar Cak Imin.
Dia mengatakan, akan lebih efektif jika kepala daerah ditunjuk pemerintah pusat atau dipilih lewat DPRD seluruh Indonesia.
"Kalau tidak ditunjuk pusat, minimal Pilkada, maksimal dipilih DPRD di seluruh Tanah Air," ujar Cak Imin.
Dia mengakui usulan itu cukup menantang karena banyak pihak akan menolak. Namun, PKB tetap fokus pada efektivitas pemerintahan.
"Ini menjadi usulan yang cukup menantang karena banyak sekali yang menolak. Tapi PKB bertekad tujuannya hanya satu, efektivitas dan percepatan pembangunan tanpa berliku-liku dalam satu tahapan demokrasi," kata Cak Imin.