Densus 88 Buru 2 DPO Terduga Teroris di Jakarta Selatan

13 Apr 2021, 11:38 WIB

Ilustrasi penggerebekan teroris. (IDN Times/Larasati Rey)

Jakarta, IDN Times - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menetapkan dua terduga teroris masuk daftar pencarian orang (DPO). Dua DPO terduga teroris ini berdomisili di Jakarta Selatan.

"Iya benar (Densus 88 kembali tetapkan dua DPO terduga teroris berdomisili di Jaksel),” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, saat dikonfirmasi, Selasa (13/4/2021).

Kedua DPO terduga teroris itu adalah SF alias Saiful Basri yang beralamat di Pasar Minggu. Kemudian SN alias Sanny Nugraha berdomisili di Pesanggrahan.

1. Densus 88 buru delapan teroris di DKI Jakarta dan sekitarnya

xxx

Ahmad menjelaskan, hingga saat ini ada delapan DPO terduga teroris di DKI Jakarta dan sekitarnya. Dua di antaranya telah dilakukan penangkapan yaitu NF alias Nouval Farisi dan W.

"Sampai saat ini, ada 12 tersangka yang telah diamankan oleh penyidik Densus 88 di Wilayah DKI dan sekitarnya," ujar Ahmad di Mabes Polri, Jumat (9/4/2021).

Mereka yang sudah ditangkap adalah HH, ZA, AJ, BS, WJ, NAA, AN, DK, AK, AP, NF, dan W.

2. NF ditangkap di kediamannya

Default Image IDN

Penangkapan teranyar yang pertama adalah terhadap NF alias Nouval Farisi di kediamannya. Penangkapan Nouval dibantu oleh orang tuanya yang mengadukan keberadaan sang anak ke polisi.

"Diamankan saudara NF hasil dari informasi orang tuanya kepada Polsek Setiabudi. Sehingga, penyidik dari Polsek Setiabudi turun ke rumah saudara NF untuk mengamankan dan menyerahkan ke Densus 88," kata Ahmad.

3. W ditangkap di Pasar Rebo

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol. Ahmad Ramadhan (Dok. Humas Polri)

Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap salah satu terduga teroris W yang masuk dalam DPO Mabes Polri. W ditangkap di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (9/4/2021).

"Saudara W adalah tersangka teroris telah ditetapkan sebagai DPO, memiliki peran ikut merencanakan dan mengetahui pembuatan bom di rumah HH yang telah ditangkap sebelumnya," kata Ahmad.

Ahmad menjelaskan, W memiliki peran cukup strategis. Selain mengetahui pembuatan bom, W juga berperan dalam menyiapkan tempat uji coba bom di daerah Ciampea, Bogor.

"Jadi, dua peran yang sementara diketahui sehingga dinyatakan oleh penyidik Densus 88 saudara W jadi DPO. Dia telah ditangkap, saat ini masih dilakukan penahanan di rumah yang bersangkutan. Selanjutnya, nanti tersangka akan diamankan ke rutan Polda Metro untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujar dia.

4. 12 terduga teroris yang telah ditangkap masih satu kelompok

Ilustrasi Aksi Terorisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Dia menegaskan, 12 terduga teroris yang ditangkap merupakan satu kelompok namun belum terafiliasi dengan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) ataupun Jemaah Islamiyah (JI).

"Masih satu kelompok, masih keterkaitan. Saudara W ada kaitannya dengan HH yang ditangkap sebelumnya. Saudara W mengetahui dan ikut merencanakan pembuatan bahan peledak tersebut. Dia juga menyiapkan tempat uji coba," ujar Ahmad.