Jakarta, IDN Times - Di balik gerbang kokoh Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), bukan hanya tembok yang menjulang tinggi yang menyimpan cerita, tapi juga harapan-harapan yang mulai tumbuh kembali, perlahan tapi pasti. Harapan itu lahir dari tempat yang tak selalu ramah, namun kini terus dibenahi agar lebih manusiawi.
Hari itu, Jumat pagi (1/8/2025), Seto Mulyadi, sosok yang lebih akrab disapa Kak Seto, melangkah masuk ke Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk memastikan hak-hak anak, termasuk yang sedang menjalani pembinaan karena konflik dengan hukum, benar-benar dipenuhi.
“Pembinaan dan pendidikan anak sudah mulai mendekati angka 10, dan mohon untuk dipertahankan. Betul-betul harus ada profesionalisme yang semakin meningkat dan terus terjaga,” ungkap Kak Seto dalam keterangan resmi Ditjen Pemasyarakatan, dikutip Sabtu (2/8/2025).