Beredar Video Bawa Sajam, Pelapor Korupsi Damkar Depok Membantah

Sandi menyebut video tersebut pembunuhan karakter

Depok, IDN Times - Saat Sandi Butar Butar sedang berjuang mengungkap kasus dugaan korupsi pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, beredar video rekaman CCTV dirinya. Pada rekaman video tersebut terdapat narasi Sandi Butar Butar masuk ke ruangan Dinas Damkar dengan membawa senjata tajam.

Video berdurasi 1 menit 15 detik telah beredar di sejumlah group whatsapp di Kota Depok dan menjadi konsumsi publik. Pada layar video tersebut tertera CCTV pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok menangkap pergerakan sandi memasuki ruangan dinas tersebut. Kejadian tersebut tertera pada 29 Maret 2021 sekitar pukul 14.03 WIB.

1. Sandi membantah bukan membawa sajam

Beredar Video Bawa Sajam, Pelapor Korupsi Damkar Depok MembantahTangkapan layar video CCTV saat Sandi memasuki salah satu ruangan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok. (Istimewa)

Saat di konfirmasi terkait video yang beredar, Sandi membantah bahwa pada video tersebut dirinya tidak membawa senjata tajam. Menurutnya, kedatangannya ke ruangan asisten Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok untuk mengklarifikasi atas tuduhan dirinya mengadukan pengadaan sepatu ke Kejaksaan Negeri Depok.

"Itu saya bawa tongkat kayu dari patahan sapu bang bukan sajam," kata Sandi, Rabu (21/4/2021).

Sandi menjelaskan, tongkat patahan sapu tersebut didapatinya saat berada di luar ruangan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok. Saat dirinya akan membuang tongkat tersebut, Sandi ingat akan tujuannya untuk mengklarifikasi atas tudingan dirinya yang disebut mengadu ke Kejari Depok.

"Kebawa ke dalam karena saya mau klarifikasi karena dituduh pertama kali melaporkan ke Kejari soal pengadaan sepatu," terang Sandi.

Baca Juga: Wali Kota Depok Serahkan Kasus Dugaan Korupsi Damkar ke Kemendagri 

2. Sandi sebut ada pembunuhan karakter

Beredar Video Bawa Sajam, Pelapor Korupsi Damkar Depok MembantahTangkapan layar video CCTV saat Sandi memasuki salah satu ruangan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok. (Istimewa)

Sandi mengungkapkan, akan mencari tahu penyebar rekaman CCTV yang telah beredar di publik. Menurutnya, penyebaran CCTV tersebut sebagai bentuk pembunuhan karakter terhadap dirinya yang sedang berjuang mengungkapkan kasus dugaan korupsi atas pemotongan anggaran intensif penanganan COVID-19.

"Saya tidak akan mundur dan tetap maju, ini pembunuhan karakter," tegas Sandi.

Sandi menjelaskan, apabila dirinya membawa sajam ke ruangan asisten kepala dinas, akan terlihat dengan jelas benda tersebut. Namun dirinya menegaskan bahwa benda yang dia bawa merupakan patahan sapu yang didapatinya sebelum memasuki ruangan asisten kepala dinas.

"Kalau memang sajam kan terlihat jelas di video itu," ucap Sandi.

Sandi mengakui, selama dirinya menyuarakan adanya dugaan korupsi pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, banyak mendapatkan tekanan. Dirinya menduga, tekanan yang dihadapinya tetap dilawan sehingga dihembuskan video CCTV untuk mengalihkan pandangan masyarakat menjadi negatif terhadap dirinya.

"Video yang beredar akan saya diskusikan dengan kuasa hukum saya," kata Sandi. 

3. Masih mempertimbangkan pelaporan ke polisi

Beredar Video Bawa Sajam, Pelapor Korupsi Damkar Depok MembantahEks Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat kubu Moeldoko, Razman Arif Nasution di kantornya pada 6 April 2021. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara itu, kuasa hukum Sandi, Razman Arif Nasution mengatakan, telah melakukan komunikasi dengan Sandi terkait video yang beredar menyebutkan mendatangi ruangan dinas membawa sajam. Razman menilai penyebaran video tersebut sebagai pembunuhan karakter terhadap Sandi yang sedang memperjuangkan haknya.

"Pasti, ini usaha merusak perjuangan Sandi dan kita tidak akan surut," terang Razman.

Razman menuturkan, terkait video yang beredar dirinya sudah menanyakan langsung kepada Sandi. Dari keterangan Sandi bahwa pada rekaman video tersebut Sandi membawa patahan kayu sapu yang terbawa ke dalam ruangan asisten kepala dinas.

"Sudah saya tanya itu, hanya kayu seperti pentungan dan bukan senjata tajam dan itupun terbawa tanpa sengaja dan tidak ada juga gunanya dia bawa sajam, jadi ini hanya pengalihan issue dari kasus Damkar Kota Depok," ucap Razman.

Razman mengatakan, akan menacari penyebar video dan mebuat narasi Sandi membawa sajam ke rungan dinas Damkar. Namun terkait akan melaporkan tindakan penyebaran ke polisi, pihaknya masih melakukan pertimbangan terlebih dahulu.

"Itu fitnah, klo video beredar dan mencemarkan tentu kita laporkan, tapi kami belum tahu siapa pelakunya," pungkas Razman.

Baca Juga: Kejari Panggil 16 Saksi Terkait Dugaan Korupsi di Dinas Damkar Depok

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya