JNE Buka Suara soal Paket Bantuan Presiden yang Terpendam di Depok

Telah mengikuti mekanisme sesuai prosedur

Depok, IDNTimes - Perusahaan ekspedisi JNE buka suara soal penemuan paket Bantuan Presiden di kawasan KSU, Sukmajaya, Depok. Menurut pihak JNE, pemendaman paket sudah mengikuti prosedur yang berlaku.

VP of Marketing JNE, Eri Palgunadi, menegaskan tidak ada pelanggaran yang dilakukan JNE sebagai jasa ekspedisi dalam pemendaman paket Banpres tersebut. JNE melakukan tindakan sesuai dengan standar operasional penanganan barang yang rusak.

"Jadi, tidak benar JNE melakukan pemendaman dengan melakukan pelanggaran karena tidak sesuai prosedur," ujar Eri melalui keterangan resmi, Minggu (31/7/2022).

1. Berlandaskan pada kesepakatan bersama

JNE Buka Suara soal Paket Bantuan Presiden yang Terpendam di DepokMobil Ekspedisi JNE. (IDN Times/Sunariyah)

Eri menyatakan pihaknya mengambil tindakan berlandaskan pada kesepakatan antara pihak-pihak terkait. Pun, dia yakin tindakan JNE tak melanggar hukum yang berlaku.

"JNE selalu berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan," tutur Eri.

Penjelasan ini, diharapkan Eri, bisa meredam kegaduhan yang muncul atas temuan paket tersebut. Dia berharap publik bisa memandang penemuan paket yang terpendam di kawasan KSU lebih objektif.

Baca Juga: Heboh! Warga Depok Temukan Sembako Bantuan Presiden Dipendam di Tanah

2. Camat tak terima laporan

JNE Buka Suara soal Paket Bantuan Presiden yang Terpendam di DepokPemilik tanah, Rudi Samin menunjukan Banpres yang dipendam di tanah miliknya di kawasan KSU, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Sementara, Camat Sukmajaya, Ferry Birowo, mengaku dengan adanya temuan paket Banpres berupa sembako yang dipendam di wilayahnya. Ferry menyatakan lokasi tanah terbuka yang dijadikan tempat pemendaman kerap digunakan untuk parkir kendaraan milik JNE.

"Biasanya banyak warga beraktivitas dan selalu ramai," ujar Ferry.

Ferry mengungkapkan, tidak ada informasi yang diterimanya terkait penggunaan kendaraan berat berupa Belko untuk melakukan penggalian di lokasi tersebut. Menurutnya, warga sekitar akan memberikan laporan apabila terdapat alat berat melakukan penggalian di lokasi tersebut.

"Makanya, kaget juga ada penimbunan di situ. Saat ini, masih dilakukan penyelidikan pihak kepolisian terkait kebenaran tersebut, saya tidak tahu juga ya," ujar Ferry.

3. Lokasi pemendaman Banpres dekat gudang JNE

JNE Buka Suara soal Paket Bantuan Presiden yang Terpendam di DepokSalah satu beras Banpres yang terpendam di tanah kosong milik warga di kawasan KSU, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. (IDNTimes)

Pengamatan IDN Times, Banpres dipendam di tanah lapang seluas 6.000 meter, dengan kedalaman tiga meter. Penggalian dilakukan menggunakan alat berat selama tiga hari.

Lokasi tersebut berdekatan langsung dengan lapangan sepak bola dan tepat berada di sisi jalan yang berbatasan langsung dengan gudang JNE. Lokasi tanah lapang yang berdekatan dengan jalan lingkungan dan gudang JNE telah dibangun tembok pembatas, sehingga akses masuk ke lokasi tersebut berupa celah kecil di antara tembok dan warung.

Dari lubang penggalian, tercium bau busuk seperti telur yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Bahkan, di area yang berdekatan dengan lubang penggalian terdapat garis polisi dan ditutup terpal berwarna biru.

Terdapat beberapa karung besar dan ceceran beras, mulai berwarna putih hingga kuning. Hingga kini, kasus temuan tersebut telah dilakukan penanganan pihak kepolisian Polres Metro Depok. 

Baca Juga: Pembangunan Underpass Dewi Sartika di Depok Baru 40 Persen

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya