Kerugian Crypto Rp80 Juta Jadi Alasan Mahasiswa UI Bunuh Juniornya

Tersangka juga punya utang ke teman dan pinjol

Depok, IDN Times - Tersangka pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Altafasalya Ardnika Basya alias AAB, mengalami kerugian Rp80 berinvestasi di Crypto hingga memiliki utang.

Hal itulah yang mendorong mahasiswa 23 tahun itu tega membunuh teman juniornya di kampus, Muhammad Naufal Zidan alias MNZ, 19 tahun, di kamar kosnya wilayah Kukusan, Beji, Kota Depok.

Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, mengatakan tersangka mengaku memiliki utang Rp15 juta kepada temannya, hingga pinjaman online (pinjol). Hal itu karena tersangka mengalami kerugian saat berinvestasi Crypto sejak tahun lalu.

"Kerugian tersangka bermain Crypto mencapai Rp80 juta, utang itu untuk menutup kerugian tersangka bermain Crypto," ujar Nirwan kepada IDN Times, Sabtu (5/8/2023).

Baca Juga: 7 Fakta Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI, Diduga Iri dan Terjerat Pinjol

1. Tersangka menusuk korban hingga 10 kali

Kerugian Crypto Rp80 Juta Jadi Alasan Mahasiswa UI Bunuh JuniornyaWakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan (duduk tengah) saat menjelaskan kronologis pembunuhan mahasiswa UI. (IDNTimes/Dicky)

Tersangka memiliki utang Rp15 juta kepada temannya, termasuk pinjol. Tersangka pun mengaku sempat memiliki utang kepada korban Rp200 ribu dan sudah dilunasi tersangka.

“Selain itu, tersangka iri kepada korban karena korban sukses bermain Crypto dan mendapatkan keuntungan,” tutur Nirwan.

Akibat iri hati dan ingin menguasai harta korban, tersangka akhirnya menghabisi korban dengan menusuk korban menggunakan pisau lipat 10 kali. Tersangka mengaku sudah berteman dengan korban sejak lama, dan mengetahui korban memiliki barang berharga.

“Tersangka tahu korban memiliki barang yang lumayan mahal seperti laptop dan handphone, apalagi tersangka mengetahui korban baru pulang dari kampung,” terang Nirwan.

2. Ingin menguras ATM korban namun ATM korban terblokir

Kerugian Crypto Rp80 Juta Jadi Alasan Mahasiswa UI Bunuh JuniornyaPolres Metro Depok meperlihatkan barang bukti tersangka saat membunuh korban yang merukan adik tingkatnya di Universitas Indonesia. (IDNTimes/Dicky)

Anggapan tersangka pada korban yang baru pulang kampung, diyakini memiliki banyak uang. Usai membunuh korban, tersangka pun mengambil ATM di dompet korban yang berniat menguras uang tabungannya.

“Tersangka sempat ingin mengambil uang di ATM tersangka, tetapi tersangka tidak mengetahui PIN-nya, sehingga terblokir ATM-nya,” jelas Nirwan.

Tersangka mengaku sudah memiliki niat menghabisi nyawa tersangka, usai tersangka menjemput korban dan mengantarkan pulang ke kos korban. Di kamar kos tersebut, tersangka menghabisi nyawa korban dan mengambil dompet, handphone, dan laptop.

"Memang sudah merencanakan sebelumnya dari korban pulang kampung," pungkas Nirwan.

Baca Juga: Cincin Tersangka Pembunuhan Mahasiswa UI Tersangkut di Kerongkongan

3. Tersangka mengambil barang berharga korban usai membunuh

Kerugian Crypto Rp80 Juta Jadi Alasan Mahasiswa UI Bunuh JuniornyaTersangka pembunuhan mahasiswa UI saat di bawa ke ruangan tahanan Polres Metro Depok. (IDNTimes/Dicky)

Sebelumnya, Kepala Urusan Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi, mengatakan tersangka telah mengakui membunuh adik tingkatnya di Universitas Indonesia (UI). Tersangka membunuh korban karena ingin menguasai harta benda milik korban.

"Tersangka terlilit bayar kosan serta pinjol, kemudian mengambil laptop dan HP korban," ujar Made kepada IDN Times, Jumat (4/8/2023).

Made menuturkan, usai membunuh korban di kamar kos, tersangka mengambil barang milik korban berupa laptop, dompet serta HP.  Namun, belum diketahui berapa jumlah utang tersangka.

"Usai membunuh, tersangka mengambil barang milik korban," tutur dia.

Sebelum meninggalkan kamar kos korban, tersangka berusaha menghilangkan jejak pembunuhannya itu. Jenazah junior di Fakultas Sastra Rusia itu kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik hingga dua lapis, dan dimasukkan ke kolong tempat tidur.

"Untuk menghilangkan jejak, tersangka memasukan korban ke dalam kantong plastik hitam dan di lakban," ucap Made.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya