PTM 3 Sekolah di Depok Jadi Klaster COVID-19

Sebanyak 29 siswa terdeteksi positif COVID-19

Depok, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok mengungkapkan ada tiga sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) menjadi klaster COVID-19. Hal itu terkonfirmasi usai ditemukan siswa yang terpapar virus corona.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan sekolah yang menjadi klaster merupakan jenjang SMA, baik negeri maupun swasta.

"Sekolah yang menjadi klaster PTMT yaitu boarding school, SMA swasta dan SMA negeri," ujar Dadang saat dihubungi IDN Times, Jumat (21/1/2022). 

1. PTM pada sekolah yang ditemukan kasus COVID-19 diliburkan 14 hari

PTM 3 Sekolah di Depok Jadi Klaster COVID-19Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang WIhana saat ditemui di SMP Negeri 10 Depok. (IDNTimes/Dicky)

Satgas COVID-19 Kota Depok mendeteksi ketiga sekolah tersebut ditemukan kasus positif virus corona sejak minggu lalu. Jumah siswa yang terkonfirmasi aktif di dua sekolah totalnya ada 29 kasus, dengan rincian 24 kasus di SMA swasta dan lima kasus di SMA negeri.

"Untuk temuan kasus di boarding school, Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok masih tracing," tutur Dadang.

Sekolah yang ditemukan kasus aktif sesuai SKB 4 Menteri akan dihentikan sementara PTM di sekolah selama 14 hari. Akan tetapi, kewenangan dalam pengaturan SMA di Kota Depok berada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Kami telah berkoordinasi dengan Disidik Jawa Barat untuk menentukan langkah kebijakan sekolah, sedangkan Satgas Depok melakukan langkah penanganan terkait dengan klaster PTMT," ucap Dadang.

Baca Juga: 15 Sekolah DKI Tutup Imbas COVID-19, KPAI Dorong PTM Balik 50 Persen

2. Belum diketahui varian apa yang menular ke siswa di Depok

PTM 3 Sekolah di Depok Jadi Klaster COVID-19Ilustrasi Pelajar. (IDN Times/Mardya Shakti)

Dadang mengaku pihaknya belum mengetahui varian COVID-19 yang menular kepada siswa di sekolah. Hal itu dikarenakan pemeriksaan varian, baik Omicron maupun Delta, merupakan kewenangan pemerintah pusat.

"Karena di Depok belum ada pemeriksaan, jadi sampel di kirim ke laboratorium pusat, begitu pun dengan pengumumannya sendiri dari Kemenkes atau provinsi," ungkap Dadang.

Ia menjelaskan, terkait klaster sekolah untuk jenjang SMA, harus dilakukan langkah antisipasi bekerja sama dengan Disdik Jawa Barat. Menurutnya, Disidik Jawa Barat memiliki kewenangan kepada sekolah jenjang SMA untuk bersama turun ke lapangan, melakukan langkah mitigasi.

"Karena kalau sudah terjadi klaster PTMT, untuk puskesmas sudah memiliki SOP, hanya untuk ke dalam ke sekolah, Disdik Jawa Barat yang memiliki kewenangan," jelas Dadang.

3. Ini mata rantai penularan COVID-19 di sekolah

PTM 3 Sekolah di Depok Jadi Klaster COVID-19Seorang siswa sedang mencuci tangan sebagai salah satu persyaratan protokol kesehatan pada PTMT di sekolah. (IDNTimes/Dicky)

Dadang juga menjelaskan, peningkatan kasus harian COVID-19 di Kota Depok dalam sepekan tidak terlepas dari tiga klaster. Menurutnya penularan berawal dari anggota keluarga bekerja di perkantoran yang terdapat temuan kasus aktif.

"Lalu dari tempat kerja menularkan di klaster keluarga dan dari keluarga menularkan kepada anak," tutur Dadang.

Saat anak mulai mengikuti PTMT, menurut Dadang, berpotensi menularkan COVID-19 kepada anak atau siswa yang berada di sekolah tersebut. Untuk itu, diperlukan peningkatan kewaspadaan dengan mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan.

"Masyarakat diharapkan untuk lebih disiplin dan tidak abai dalam penerapan protokol kesehatan," ujar Dadang.

Baca Juga: Satgas: Klaster Kantor hingga PTM Picu Kasus COVID-19 di Depok Naik

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya