Jakarta, IDN Times - Kepolisian akan menyelidiki soal adanya tindak pidana lain yang dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet lantaran rekening yang dia gunakan untuk pengumpulan dana korban kapal tenggalam di Danau Toba sama dengan rekening yang digunakannya untuk operasi plastik di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat.
Benarkah Ratna menyalahgunakan dana sumbangan kemanusiaan Danau Toba?
Jika memang ada kejanggalan di dalam penggunaan rekening tersebut, maka menurut polisi bukan tidak mungkin Ratna bisa terjerat kasus lain.
Ratna sendiri telah resmi ditahan atas kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoax terkait penganiayaan yang menimpanya mulai Jumat (5/10) malam hingga 20 hari ke depan.
"Nanti apakah ada pidana apa tidak," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (6/10).
Sejauh ini, kabar soal rekening yang digunakan Ratna oplas sama dengan rekening pengumpulan dana bagi korban KM Sinar Bangun di Danau Toba menurutnya mulai ramai diperbicangkan di masyarakat lantaran viral di media sosial.
Untuk mengetahui kebenarannya kata Argo, penyidik terus melakukan penyelidikan terkait hal tersebut, sehingga dia belum bisa menjelaskan lebih jauh soal kebenaran hal tersebut sebelum penyidik usao melakukan penelusuran.
"Kita tentunya juga itu adalah bagian dari penyelidikan dari penyidik ya," kata Argo.
Sebelumnya diberitakan, aktivis Ratna Sarumpaet mengaku berbohong soal penganiayaan yang menimpa dirinya. Hal ini terungkap usai pihak kepolisian melakukan penyelidikan. Dalam proses penyelidikan tersebut, polisi menemukan sejumlah fakta. Salah satunya soal rekening yang digunakan Ratna untuk melakukan operasi sama dengan rekening pengumpulan dana korban bencana tenggelamnya kapal di Danau Toba.
"Dalam proses penyidikan, Beliau melakukan pembayaran di RS dengan gunakan nomor rekening itu. Kalau rekan-rekan membuka di internet ternyata beliau menggunakan rekening itu untuk mengumpulkan dana kalau tidak salah untuk Danau Toba," ujar Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Jakarta Selatan, (4/10).