Jakarta, IDN Times - Curah hujan yang tinggi dan banjir rob mengakibatkan banjir di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Dudi Gardesi, mengatakan, ketika hujan melanda Ibu Kota pada Minggu (1/1/2023), kedua daerah tersebut banyak mengalami banjir.
"Kebanyakan yang tergenang kemarin adanya di daerah Jakarta Barat dan Jakarta Utara, daerah pesisir," kata Dudi kepada IDN Times, Senin (2/1/2023).
Dudi mengatakan, hujan di daerah pesisir belakangan sangat tinggi. Pada pukul 07.00 WIB Minggu hingga Senin, pukul 07.00 WIB, berdasarkan data BMKG hujan di kawasan utara sangat tinggi.
Data BMKG menunjukkan, bahwa intensitas hujan di atas 100 milimeter. Misalnya seperti di daerah Ancol yang mencapai 105.0 mm, Tanjung Priok 134.4 mm, dan Sunter III Rawa Badak mencapai 136.0 mm.
"Daerah pesisir, utara itu luar biasa besar hujannya. Sangat lebat, belum ekstrem. Ditambah lagi ada air rob naik," kata dia.
Menurut Dudi, karena adanya hujan yang sangat lebat dan rob air laut itu, maka air pun tidak dapat mengalir dengan baik.
"Bukan masalah drainase, pasti begitu (kalau hujan lebat dan rob). Semua di utara itu adalah hilir," kata dia.
Dengan demikian, ketika hujan lokal terjadi, maka aliran airnya akan menuju ke laut yang berada di wilayah utara sehingga menyebabkan banjir.
"Sementara lautnya lagi pasang, rob, jadi airnya gak bisa mengalir," ujar Dudi.
Mengawali hari pertama 2023, kata dia, daerah lainnya di Jakarta tidak mengalami genangan atau banjir.
Sebab, hal itu hanya terjadi di daerah Jakarta Barat dan Utara yang merupakan kawasan pesisir.
"Kalau daerah lain, di selatanm pusat, tidak ada. Berdasarkan data yang kami tangani, hanya ada di barat dan utara yang paling banyak," kata dia.
Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, wilayah yang tergenang tersebut adalah Kelurahan Penjaringan di Jakarta Utara sebanyak 1 RT dan Keluraha Tegal Alur di Jakarta Barat sebanyak 3 RT.