[UPDATE] 919 Orang Sembuh dari COVID-19, Total 5.638 Kasus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto melaporkan per Minggu (12/7/2020), terjadi penambahan 919 kasus sembuh. Dengan demikian totalnya menjadi 35.638 kasus.
Sedangkan jumlah kasus positif bertambah 1.681 orang sehingga total kasus menjadi 75.699.
"Hari ini pemeriksaan spesimen sebanyak 22.379 spesimen sehingga total spesimen yang telah kita periksa adalah 1.061.367 dari jumlah ini kita mendapatkan penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.681 orang dalam menjadi 75.699," ujarnya melalui channel YouTube BNPB, Minggu (12/7/2020).
1. Jawa Timur penyumbang kasus positif tertinggi hari ini
Yuri menerangkan dari kasus konfirmasi positif Jawa Timur melaporkan 518 kasus baru dan 207 sembuh, kemudian DKI Jakarta melaporkan 404 kasus baru dan 160 sembuh, lalu Sulawesi Selatan 173 kasus baru dan 107 kasus sembuh, lalu ada 77 kasus baru di Kalimantan Selatan, dan di Jawa Tengah 70 kasus baru dengan 30 sembuh.
"Lalu Papua 63 kasus baru dan 7 sembuh, dan Jawa Barat 50 kasus baru dan 10 sembuh," imbuhnya.
Baca Juga: [UPDATE] 12,8 Juta Penduduk Dunia Terinfeksi COVID-19, AS Tertinggi
2. Lima provinsi tidak ada tambahan kasus baru
Yuri menambahkan secara keseluruhan ada 17 provinsi yang hari ini melaporkan penambahan kasus di bawah 10. Sementara itu provinsi yang tidak ada kasus baru sama sekali di antaranya adalah Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.
"Kasus sembuh pada hari ini yang kita terima adalah 919 orang akumulasi total sembuh adalah menjadi 35.638 orang kasus," ujarnya.
3. Virus COVID-19 menular melalui udara
Editor’s picks
Yuri memperingatkan agar masyarakat berhati-hati di ruangan tertutup, terlebih dengan tidak adanya sirkulasi udara segar dari luar. Hal ini bisa berdampak pada penyebaran virus corona.
"Terutama pada wilayah tertutup dengan ventilasi yang tidak terlalu baik. Maka mikro droplet ini melayang-layang dalam waktu yang relatif lama," katanya.
Ia berpesan agar masyarakat selalu menggunakan masker dan menjaga jarak. Ia juga meminta setiap kantor dan rumah memastikan ada sirkulasi udara segar dari luar yang masuk ke dalam.
"Pastikan sirkulasi dan ventilasi terganti udaranya. Sebisa mungkin kalau akses udara segar dari luar," kata dia.
4. Virus corona dapat disebarkan oleh partikel kecil yang melayang di udara
Diberitakan sebelumnya Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengakui ada bukti yang tengah berkembang bahwa virus corona dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil yang melayang di udara. Seorang pejabat berwenang di WHO mengatakan ada bukti bahwa virus Sars-CoV-2 bisa menyebar di udara dalam situasi udara yang buruk atau dalam kondisi padat.
Bila bukti-bukti ini terkonfirmasi, maka hal tersebut bisa berdampak pada pembuatan panduan untuk cara mencegah pandemik di area tertutup.
Harian New York Times pada Selasa, 7 Juli 2020 melaporkan sebanyak 239 ilmuwan di 32 negara mengirimkan surat terbuka yang menggarisbawahi adanya bukti-bukti partikel kecil virus corona yang melayang-layang di udara bisa menular ke manusia. Caranya, manusia menghirup partikel kecil tersebut.
Mereka mendorong agar WHO merevisi rekomendasi untuk pencegahan COVID-19. Bahkan, para ilmuwan itu berencana mempublikasikan surat terbuka itu di jurnal sains pada pekan depan.
Baca Juga: Update WHO: 4 Cara Penularan Baru COVID-19, Salah Satunya Airborne