Blok G Pasar Tanah Abang Bak Kuburan, Begini Curhatan Pedagang

Pasar terbengkalai tanpa solusi

Jakarta, IDN Times - Pasar Tanah Abang Blok G tengah jadi sorotan, setelah viral diduga menjadi sarang preman, narkoba, hingga prostitusi. Kondisi bangunan tersebut juga nampak memprihatinkan.

Gedung empat lantai berkelir biru itu telah memudar dan terkelupas. Tembok belakang sudah mulai runtuh. Di lantai dasar, hanya beberapa pedagang yang buka. Deretan kios, mulai mejual aneka bumbu hingga daging nampak sepi pengunjung. Beberapa laki-laki nampak menyeruput kopi di warung nasi.

Eskalator yang berfungsi untuk naik ke lantai satu pun tak berfungsi, nampak debu serta kotoran yang sudah melekat di tangga eskalator. 

Lantai satu, kios yang buka pun berada di area terluar. Mereka menjual pakaian, sepatu hingga tas. Kondisi sepi terlihat saat menyusuri gang-gang di lantai satu yang berada di bagian tengah sampai belakang. Semakin ke dalam, penerangan semakin redup. Keramik dan tembok serta rolling door banyak yang rusak.

Baca Juga: Pasar Blok G Tanah Abang Jadi Tempat Nyabu, Heru: Tanya Wali Kota 

1. Kondisi lantai dua yang kosong bak kuburan

Blok G Pasar Tanah Abang Bak Kuburan, Begini Curhatan PedagangKondisi Pasar Tanah Abang Blok G, Senin (10/7/2023)/ IDN Times Dini Suciatiningrum

Menaiki lantai dua, tercium aroma tak sedap. Beberapa sudut berlumut dan pegangan tangga nampak berkarat. Di dinding tangga terlihat tulisan "masjid langsung lantai 3".

Memasuki lantai dua, pemandangan kios-kios kosong dan kotor. Hanya diterangi sinar matahari yang membuat suasana kios nampak seram. Tampak juga beberapa manekin berserakan, dan sebagian ditumpuk menggunung.

Seorang perempuan berhijab nampak memungut manekin di sebuah kios kosong.

"Sayang, ini masih bagus, barang-barang ini milik pedagang yang sudah pindah," ungkap perempuan paruh baya itu.

2. Pedagang pindah karena seram

Blok G Pasar Tanah Abang Bak Kuburan, Begini Curhatan PedagangPemeriksaan Kondisi Pasar Tanah Abang Blok G, Senin (10/7/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Perempuan bernama Misriah itu merupakan pedagang pakaian di Blok G. Ia sudah berjualan sejak 2016. Dia sebelumnya berdagang di lantai dua, namun mulai tahun lalu ia memilih pindah ke lantai satu.

"Serem aja gitu, ya seperti kemarin yang di berita itu kah. Saya sendiri gak pernah ngalamin ya (tindak kriminalitas) tetapi gak nyaman aja, saya juga mau nyelematin teman yang sudah tua, pada turun, ya ayo turun," ungkapnya sambil berjalan menyusuri kios kosong di lantai dua.

3. Banyak preman yang nongkrong

Blok G Pasar Tanah Abang Bak Kuburan, Begini Curhatan PedagangKondisi Pasar Tanah Abang Blok G, Senin (10/7/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Misriah tidak menampik bahwa banyak preman yang berada di Tanah Abang. Bahkan dia menunjukan tangga di luar yang kerap dipakai untuk nongkrong dan pesta miras.

"Ini (pintu) sih digembok, tapi ya namanya digembok kadang-kadang ya.Ya namanya orang pasar begini, ada yang nongkrong saja sini, gak nyaman saja," imbuhnya.

4. Pedagang ingin pasar direvitalisasi

Blok G Pasar Tanah Abang Bak Kuburan, Begini Curhatan PedagangKondisi Pasar Tanah Abang Blok G, Senin (10/7/2023)/ IDN Times Dini Suciatiningrum

Misriah berharap Pasar Blok G bisa segera direvitalisasi agar beroperasi kembali. Menurutnya, omzet pedagang pun turun drastis, bahkan untuk membayar retribusi bulanan Rp100 ribu saja berat.

"Ya kita maunya dibangun, biar ramai lagi dan sama-sama kita nikmatin ya hasilnya. Ini saja retribusi bayarnya ngutang," katanya.

Baca Juga: Viral Disebut Sarang Preman, Pasar Tanah Abang Blok G Bersih-Bersih

5. Pasar mati seakan tanpa solusi

Blok G Pasar Tanah Abang Bak Kuburan, Begini Curhatan PedagangKondisi Pasar Tanah Abang Blok G, Senin (10/7/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sementara, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Tanah Abang, Kamaruddin Manday, mengakui kondisi di Pasar Tanah Abang Blok G sudah tidak layak. Perumda Jaya sebagai pengelola sudah menjanjikan revitalisasi sejak 2019, namun sampai saat ini tak kunjung teralisasi.

"Sudah disampaikan rencana 2020 clear, tetapi nyatanya gak ada malah, pasar jadi kosong begini, pedagang pada pindah. Tapi memang kondisinya tidak layak," ujarnya saat ditemui IDN Times di lantai 2 Blok G Pasar Tanah Abang, Senin (10/7/2023).

Menurut Kamaruddin, sulitnya akses menuju Blok G, serta tidak terpeliharanya lingkungan sekitar pasar, membuat calon pembeli enggan berkunjung. Ditambah, adanya pandemik COVID-19 yang membuat pedagang kian terpuruk.  

“Semua akses diputus. Seakan pasar mati. Belum ada solusi, ditambah lagi 2020 ada COVID-19. Pasar ditutup hingga benar-benar tidak ada pemasukan. Pihak Pasar Jaya sudah tidak peduli lagi, genangan air di depan pasar tidak pernah surut, walaupun tidak hujan, aroma bau dan kotor sudah jadi pemandangan sehari-hari, bagaimana pengunjung mau datang? Omzet kami turun 90 persen ke titik yang terendah,” ucapnya.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya