BPOM Setujui 6 Vaksin Booster, Ini Daftarnya

Sebanyak 6 vaksin booster kantongi EUA

Jakarta, IDN Times – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI kembali memberi persetujuan penggunaan jenis "booster" homolog dan heterolog pada vaksin COVID-19 yang memperoleh izin penggunaan darurat (EUA) di Indonesia.

"BPOM kembali mengeluarkan persetujuan penggunaan untuk dua regimen booster heterolog pada vaksin COVID-19 yaitu vaksin Pfizer setengah dosis untuk vaksin primer Sinovac atau AstraZeneca serta vaksin AstraZeneca setengah dosis untuk vaksin primer Sinovac atau dosis penuh untuk vaksin primer Pfizer," kata Kepala BPOM Penny K Lukito melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (17/1/2022).

Dengan penambahan tersebut, maka jenis vaksin booster yang memperoleh izin penggunaan darurat di Indonesia bertambah jadi enam varian.

1. Jenis booster homolog atau heterolog

BPOM Setujui 6 Vaksin Booster, Ini DaftarnyaMasyarakat Kota Semarang mendapatkan vaksinasi booster di sentra vaksinasi Tentrem Mal Semarang, Senin (17/1/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

BPOM merinci 6 jenis booster homolog atau heterolog pada Vaksin COVID-19 sebagai berikut.

Vaksin primer Sinovac memperoleh varian booster Sinovac (homolog) dosis penuh, AstraZeneca (heterolog) setengah dosis, Pfizer (heterolog) setengah dosis dan Zifivax (heterolog) dosis penuh.

Kemudian vaksin primer Pfizer memperoleh varian booster Pfizer (homolog) dosis penuh, AstraZeneca (heterolog) dosis penuh, Moderna (heterolog) setengah dosis.

Lalu vaksin primer AstraZeneca memperoleh varian booster AstraZeneca (homolog) dosis penuh, Pfizer (heterolog) setengah dosis, Moderna (heterolog) setengah dosis.

Kemudian vaksin primer Moderna memperoleh varian booster Moderna (homolog) setengah dosis. Untuk vaksin primer Janssen memperoleh varian booster Moderna (heterolog) setengah dosis. Vaksin Primer Sinopharm memperoleh vaksin booster Zifivax (heterolog) dosis penuh.

"Secara bertahap, BPOM melakukan proses evaluasi penggunaan booster vaksin sesuai dengan pengajuan dan ketersediaan data uji klinik yang mendukung pengajuan booster tersebut," imbuh Penny.

Baca Juga: Adu Vaksin Booster Sinovac dan Moderna, Mana yang Paling Ampuh?

2. Pemberian dosis booster vaksin Pfizer dengan vaksin primer Sinovac dapat ditoleransi

BPOM Setujui 6 Vaksin Booster, Ini Daftarnyailustrasi vaksin booster (IDN Times/Aditya Pratama)

Penny menerangkan vaksin Pfizer sebagai booster heterolog dengan dosis setengah (half dose) untuk vaksin primer Sinovac atau AstraZeneca, menunjukan hasil imunogenisitas berupa peningkatan antibodi yang tinggi pada 6 sampai 9 bulan ataub31-38 kali setelah pemberian dosis primer lengkap.

Di sisi lain, peningkatan antibodi setelah 6 bulan vaksinasi primer lengkap vaksin Sinovac menghasilkan peningkatan antibodi IgG terhadap S-RBD yang tinggi (105,7 kali) dibandingkan sebelum diberikan dosis booster.

“Secara umum pemberian dosis booster vaksin Pfizer dengan vaksin primer Sinovac dapat ditoleransi baik reaksi lokal maupun sistemik," ujarnya.

3. Hasil imunogenisitas Pfizer dan AstraZeneca

BPOM Setujui 6 Vaksin Booster, Ini DaftarnyaAktivitas pembuatan vaksin COVID-19 oleh Pfizer, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat. (facebook.com/Pfizer)

Untuk vaksin Pfizer sebagai booster dengan vaksin primer AstraZeneca, lanjut Penny hasil imunogenisitas menunjukkan pada pemberian booster vaksin Pfizer half dose setelah 6 bulan vaksinasi primer lengkap dengan vaksin Astra Zeneca menghasilkan peningkatan antibodi IgG terhadap S-RBD yang tinggi atau 21,8 kali dibandingkan sebelum diberikan dosis booster.

Terakhir, vaksin AstraZeneca sebagai booster heterolog setengah dosis dengan vaksin primer Sinovac menunjukan hasil imunogenisitas berupa peningkatan antibodi IgG terhadap S-RBD yang tinggi (35-38 kali), baik pada interval booster 3-6 bulan (34-35 kali) maupun 6-9 bulan (35 -41 kali).

Baca Juga: Penerima Vaksin Pfizer dan Moderna Belum Bisa Vaksinasi Booster

4. Kenaikan IgG pada setengah dosis booster tidak berbeda jauh dengan dosis penuh

BPOM Setujui 6 Vaksin Booster, Ini DaftarnyaMasyarakat Kota Semarang mendapatkan vaksinasi booster di sentra vaksinasi Tentrem Mal Semarang, Senin (17/1/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Penny memastikan kenaikan IgG pada setengah dosis booster tidak berbeda jauh dengan dosis penuh. Untuk booster dengan Vaksin Primer Pfizer dosis penuh menunjukkan peningkatan imunogenisitas antibodi IgG yang baik dari 3.350 menjadi 13.242.

“Penetapan vaksin yang digunakan program tersebut telah merujuk vaksin COVID-19 yang telah disetujui oleh BPOM untuk penggunaan booster. Penggunaan jenis vaksin di lapangan, dapat menyesuaikan berdasarkan pertimbangan ketersediaan, sepanjang masuk dalam persetujuan penggunaan yang telah diterbitkan oleh BPOM," katanya.

Persetujuan BPOM untuk penambahan posologi dosis booster dilakukan sesuai hasil uji klinis yang dapat diterima. Hal ini juga didukung oleh para tim ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) serta asosiasi klinisi terkait.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya