BPOM Tingkatkan 8 Loka Jadi Balai POM untuk Kawal Keamanan dan Mutu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Sebanyak 8 Loka POM naik kelas menjadi Balai POM untuk mengawal pemenuhan aspek jaminan keamanan dan mutu, sejak riset dan pengembangan hingga produk digunakan atau dikonsumsi masyarakat termasuk obat.
Salah satu yang naik kelas yakni Balai POM Kediri. Lembaga ini akan membawahi beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur.
"Alhamdulillah, tahun ini Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah menyetujui peningkatan klasifikasi 11 UPT BPOM, dibentuk dari Pos POM,” ujar Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam keterangan, Jumat (27/10/2023).
Baca Juga: BPOM Setujui Izin Edar Vaksin Valenina untuk Pneumonia
1. Pengawasan Balai POM dilakukan sebelum produk diedarkan
Penny menegaskan, pengawasan Balai POM dilakukan sebelum produk diedarkan (pre market), berupa pelayanan registrasi produk dan sertifikasi sarana.
“Penguatan organisasi UPT terus diupayakan untuk merespons tantangan yang terus berkembang serta memberikan pelayanan publik lebih optimal," ujarnya.
2. Delapan Loka POM yang naik kelas jadi Balai POM
Sejak 2018, UPT BPOM hadir tidak hanya di 33 ibu kota provinsi, tetapi juga di 40 kabupaten/kota. Sesuai tugas dan fungsinya, BPOM memiliki peran pada setiap titik life cycle produk obat dan makanan dari hulu ke hilir.
Delapan Balai POM baru yaitu, Balai POM di Payakumbuh, Tangerang, Tasikmalaya, Bogor, Surakarta, Kediri, Jember, dan Palopo. Sedangkan 3 Loka POM baru terdiri dari Loka POM di Kabupaten Sambas, Kabupaten Belu, dan Kabupaten Sumba Timur.
Editor’s picks
”Dengan demikian, saat ini terdapat 21 Balai Besar POM, 21 Balai POM, dan 34 Loka POM atau total 76 UPT BPOM di 37 provinsi,” jelas Penny.
3. Pemerintah Kediri hibahkan tanah untuk Balai POM
Penny K. Lukito mengucapkan terima kasih atas komitmen pemerintah kabupaten/kota yang telah memberikan hibah tanah kepada BPOM.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan, bahwa dengan adanya Balai POM Kediri yang akan membawahi beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur, Ia berharap UMKM yang jumlahnya cukup banyak, bisa menjadi pahlawan pendapatan asli daerah.
"Dengan adanya Balai POM Kediri semoga nantinya juga diikuti dengan banyaknya pelaku UMKM yang mendaftarkan produknya ke BPOM,” kata Hanindito.
Baca Juga: BPOM Bagikan Kiat Pilih Galon Air Kemasan yang Aman
4. BPOM perluas kerja sama untuk tingkatkan efektivitas pengawasan obat dan makanan
Selain meresmikan 11 UPT, BPOM juga menandatangani perpanjangan Nota Kesepahaman/memorandum of understanding (MoU) antara BPOM dan Wirawati Catur Panca (WCP) tentang Pemberdayaan Wirawati Catur Panca di Bidang Obat dan Makanan.
Wirawati Catur Panca adalah salah satu mitra strategis perpanjangan tangan BPOM dalam edukasi obat dan makanan aman kepada masyarakat. BPOM terbuka untuk memperluas kerja sama dengan para pemangku kepentingan guna meningkatkan efektivitas pengawasan obat dan makanan.
Selain itu, juga diserahkan nomor izin edar (NIE) produk dan sertifikat sarana cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB), cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB), dan Sistem Manajemen Keamanan Pangan Olahan (SMKPO) kepada 10 UMKM obat tradisional, kosmetik, dan pangan olahan di wilayah kerja Balai POM di Kediri.