[CEK FAKTA] Pemudik Nyamar Pakai Kostum Gorila Demi Kelabui Petugas?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Beragam cara dilakukan sejumlah masyarakat untuk mengelabui petugas agar dapat lolos dari larangan mudik pada 6 sampai 17 Mei. Namun, baru-baru ini sebuah video yang diklaim pemudik mengelabui petugas dengan menggunakan kostum gorila viral di media sosial.
Akun Instagram @omg.indonesia.id mengunggah sebuah video yang memperlihatkan beberapa gorila yang diangkut menggunakan mobil bak terbuka. Dalam video tersebut, dinarasikan para pemudik yang menyamar dengan mengenakan kostum gorila agar terhindar dari razia penyekatan petugas kepolisian.
Dalam video tersebut juga terdapat narasi, "Otw Mudik".
Tetapi, benarkah pemudik nekat menyamar menjadi gorila demi mengelabui petugas?
1. 10 gorila merupakan pemudik yang menyamar tidak benar
Baca Juga: Anies: 148 Pemudik Terkonfirmasi Positif COVID-19
Dikutip dari situs turnbackhoaks yang melansir tvonenews, klaim yang menyebutkan 10 gorila tersebut merupakan pemudik yang menyamar tidak benar.
Faktanya, gorila-gorila tersebut merupakan patung yang akan dijual.
2. Gorila tersebut merupakan patung
Melansir dari pencarian google, ditemukan patung-patung gorila pada toko online yang identik dengan video yang beredar tersebut.
Beberapa gorila yang ada dalam video tersebut merupakan patung yang akan dijual. Jadi klaim video yang menarasikan pemudik menyamar dengan kostum gorila merupakan hoaks.
3. 1,5 juta pemudik kembali ke wilayah Jabodetabek
Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono menginstruksikan seluruh jajarannya memperketat pengawasan menghadapi puncak arus balik Lebaran 2021. Istiono memprediksi ada 1,5 juta pemudik yang kembali ke wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Angka tersebut mengacu pada data Kementerian Perhubungan yang mencatat ada 1,5 juta warga Jabodetabek melakukan perjalanan di hari peniadaan mudik.
"Menurut data Kementerian Perhubungan, masyarakat yang berasal dari Jabodetabek melakukan perjalanan ke Jawa dan Sumatra. Ini yang perlu dikelola perjalanan balik ke Jabodetabek. Oleh karenanya kami antisipasi mobilisasi kendaraan roda empat dan roda dua di jalur tol maupun arteri," kata Istiono.
Baca Juga: Pemprov DKI: PPKM Mikro Diperpanjang Antisipasi Klaster Mudik