Curhat Pegawai Menunggu Lama Vaksin Gotong Royong, Kok Malah Dijual?

Masih banyak pegawai yang belum divaksinasi

Jakarta, IDN Times - Selain menjalankan program vaksinasi gratis, pemerintah juga membuat kebijakan vaksinasi Gotong Royong bagi perusahaan untuk mempercepat herd immunity atau kekebalan komunal.

Perusahaan berbondong-bondong mendaftar dengan harapan bisa mendapatkan vaksinasi cepat. Pada 2 Maret 2021, KADIN mencatat, 8.300 perusahaan mendaftar program Vaksinasi Gotong Royong. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 6,7 juta peserta.

Jumlah Vaksin Gotong Royong yang terbatas membuat antrean untuk dapat vaksinasi panjang, sehingga banyak karyawan yang terdaftar melalui Vaksin Gotong Royong belum divaksinasi. Namun secara mengejutkan, pemerintah kembali membuka Vaksin Gotong Royong individu atau berbayar di tengah karyawan yang menunggu dalam ketidakpastian. Berikut ini curhatan para pekerja yang menanti kepastian vaksinasi Gotong Royong kepada IDN Times.

Baca Juga: Vaksin Gotong Royong Berbayar Disorot, Menkes: Ini Opsional

1. Wina kecewa tidak bisa ikut vaksinasi gratis karena NIK terdaftar untuk vaksinasi gotong royong

Curhat Pegawai Menunggu Lama Vaksin Gotong Royong, Kok Malah Dijual?Petugas medis mengecek kesehatan warga sebelum disuntik vaksin COVID-19 saat vaksinasi massal di Stadion Sanaman Mantikei, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu, 26 Juni 2021 (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Wina merasa kecewa saat mengetahui vaksin untuk program vaksinasi Gotong Royong dijual. Sebab, sampai saat ini dia menunggu kabar jadwal vaksinasi dari perusahaannya.

Perempuan 25 tahun ini mengaku sudah mencoba ikut vaksinasi gratis dari pemerintah, namun ditolak karena namanya sudah terdaftar.

"Saya coba ikut vaksinasi di GOR Bekasi tapi saat registrasi NIK saya sudah terdaftar jadi gak bisa, tanya kantor juga belum tahu kapan jadwalnya, katanya nunggu vaksinnya, ya kelamaan," ungkap karyawan swasta di Jakarta ini saat dihubungi IDN Times, Rabu (14/7/2021).

2. Inginnya Sinopharm dapatnya Sinovac

Curhat Pegawai Menunggu Lama Vaksin Gotong Royong, Kok Malah Dijual?Ilustrasi Vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Uni Lubis)

Lain halnya dengan Andhita. Karyawan swasta di wilayah Thamrin ini sudah didaftarkan kantornya ikut vaksinasi Gotong Royong sejak Februari 2021 lalu. Karena tidak ada kepastian, kantor mengundurkan diri dan meminta pegawai ikut vaksinasi dari pemerintah.

Syukurnya, perusahaan tempat dia bekerja selalu memberikan informasi seputar vaksinasi yang digelar pemerintah, sehingga mempermudah pegawai untuk mendapatkan vaksin.

"Alhamdulilah kemarin baru vaksin, sebelummya sih dijanjiin kantor dapat Sinopharm, ini dapatnya Sinovac, gak apa-apa lah daripada di PHP gak tahu kapan," ungkapnya.

3. Warganet menjerit tak bisa vaksinasi

Curhat Pegawai Menunggu Lama Vaksin Gotong Royong, Kok Malah Dijual?Vaksinasi di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (5/5/2021). (IDN Times/Herka Yanis).

Tampaknya, ketidakpastian vaksinasi gotong royong juga ramai dikeluhkan warganet. Seperti diungkap Daniel Giovanni Latumahina melalui akun media sosial miliknya.

"Kadin bilang sampe 28 Juni baru 500 dari 28.400 perusahaan pendaftar Vaksinasi Gotong Royong (VGR) yang udah realisasi. Kendalanya stok vaksin. Skrg dibikin VGR berbayar, lha yg perusahaan aja masih jauh dari target. Kasian pegawai yg datanya nyangkut jadi gak bisa vaksin gratis." cuitnya.

Daniel juga menyatakan bahwa terkendalanya Vaksin Gotong Royong membuat banyak data pendaftarnya nyangkut.

"Maksudnya data nyangkut gimana? Ini contohnya. Kedaftar di perusahaan buat VGR, tapi gak jelas kapan eksekusinya, pas ke faskes ditolak karena NIK masuk di VGR. Terus sekarang malah dibikin berbayar. Gagal paham sih," tambahnya.

Hal serupa dikeluhkan warganet lain yang sertifikat vaksinasi tidak bisa keluar karena terdaftar di vaksinasi Gotong Royong.

"Minta info dong gimana biar lepas dr VGR? Saya uda kedaftar VGR, sampe faskes kt org kantor vaksin umum dlu. Uda kena vaksin umum tp nggk keluar sertifikatnya. Tny kantor blm ada respon dr kadin." cuit salah satu akun.

Baca Juga: Heboh Vaksinasi Bodong di Karawang, Begini Kronologinya

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya