Hampir 2 Ribu Orang Dengan Gangguan Jiwa Positif COVID-19

Resiko kematian ODGJ meningkat dua kali

Jakarta, IDN Times - Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dr. Diah Setia Utami mengatakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) memiliki risiko tinggi terinfeksi COVID 19 kemudian menularkannya kepada orang sekitar.

"Resiko kematian ODGJ juga meningkat dua kali lipat dibandingkan kelompok masyarakat lain," ujarnya dikutip laman kemkes.go.id, Kamis (8/7/2021).

1. ODGJ yang terkonfirmasi tercatat 1.934 jiwa

Hampir 2 Ribu Orang Dengan Gangguan Jiwa Positif COVID-19Tinjau ODGJ: Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat didampingi Kepala Balai Disabilitas Margo Laras, Jiwaningsih saat meninjau penanganan 100 ODGJ dari Keptutih, Surabaya dan kesiapan Sentra Kreasi ATENSI (SKA), Rabu (31/3/2021). (Dok. Kemensos)

Berdasarkan data lapangan yang terhimpun dari Asosiasi RS Jiwa dan Ketergantungan Obat Indonesia (ARSAWAKOI), sebanyak 18 rumah sakit jiwa telah menyediakan 1.383 tempat tidur di ruang isolasi dan 95 tempat tidur di ruang ICU. ODGJ yang terkonfirmasi tercatat 1.934 jiwa.

"ODGJ yang terpapar COVID-19 di tahun 2020 telah menyentuh angka 1.105 jiwa dan untuk tahun 2021 ada sebanyak 829 jiwa" paparnya.

Baca Juga: LinkSehat, Punya Mitra Ratusan Dokter untuk Bantu Pasien Isoman COVID

2. Pemberian vaksinasi COVID-19 pada ODGJ

Hampir 2 Ribu Orang Dengan Gangguan Jiwa Positif COVID-19Sejumlah ODGJ sedang antre untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. IDN Times/Nofika Dian Nugroho.

Menurutnya dalam penanganan dokter tidak hanya memikirkan upaya untuk menyembuhkan dari virus COVID-19 namun juga memperhatikan kondisi kejiwaannya.

"Maka dari itu penanganan terhadap ODGJ yang terkena COVID-19 menjadi lebih intensif dan komprehensif,” katanya.

Salah satu cara yang sedang ditempuh oleh Kementerian Kesehatan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ODGJ adalah dengan cara pemberian vaksinasi COVID-19.

3. Sebanyak 28 Provinsi di Indonesia telah memulai pelaksanaan vaksinasi ODGJ

Hampir 2 Ribu Orang Dengan Gangguan Jiwa Positif COVID-19Petugas kesehatan menyuntikan Vaksin COVID-19 kepada pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Rumah Sakit Jiwa Prof Dr Muhammad Ildrem, Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (29/6/2021). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, Siti Khalimah, mengatakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk penyandang disabilitas mental sudah dimulai sejak pencanangan vaksinasi ODGJ di RSJ Marzoeki Mahdi yang juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan pada 1 Juni.

Sebanyak 28 Provinsi di Indonesia telah memulai pelaksanaan vaksinasi ODGJ. Pelaksanaan vaksinasi penyandang disabilitas dilakukan oleh puskesmas di Kabupaten/Kota bekerjasama dengan RSJ setempat untuk menjadi sentra vaksinasi.

“Selain itu, penyelenggaraan vaksinasi pun dilakukan dengan metode ‘jemput bola’ dimana Puskesmas mendatangi rumah ODGJ untuk memberikan pelayanan vaksinasi COVID-19,” katanya.

4. Gangguan jiwa terjadi akibat ketidakseimbangan neurotransmitter

Hampir 2 Ribu Orang Dengan Gangguan Jiwa Positif COVID-19Direktur RSJ Prof Muhammad Ildrem, Ria Novida Telaumbanua memantau jalannya proses vaksinasi untuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Siti Khalimah mengatakan gangguan jiwa merupakan suatu kondisi seseorang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan perubahan perilaku yang bermakna, yang dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan untuk menjalankan fungsinya sebagai manusia.

"Gangguan jiwa dapat terjadi akibat ketidakseimbangan neurotransmitter pada otak yang berperan dalam mengatur kondisi mental seseorang," terangnya.

Ketidakseimbangan neurotransmitter ini dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, komplikasi selama masa kehamilan sampai melahirkan dan kondisi lingkungan yang dapat menyebabkan perubahan pada perilaku dan pikiran seseorang yang kemudian termanifestasi menjadi bentuk gejala-gejala gangguan jiwa.

Baca Juga: Rahasia Orang Baduy Masih Nol Kasus COVID-19

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya