Ini Penyebab Risma Menangis di Depan 13 Delegasi Negara AHLF

Risma meminta maaf jika menangis

Makassar, IDN Times - Menteri Sosial Tri Rismaharini buka suara terkait alasan menangis dalam forum Internasional atau ASEAN High Level Forum (AHLF) di Makassar, Rabu (11/10/2023).

Risma mengatakan, tangis Risma pecah karena mengingat laporan seorang anak disabilitas yang diperkosa ayah kandung di Ternate.

"Aku ingat anak-anakku yang diperkosa, ada satu anak yang tidak pernah lupa, tak suruh cek ke sana tadi, bagaimana bagaimana kondisinya itu anak, tiba-tiba aku ingat dia," kata Risma, Rabu (11/10/2023).

Baca Juga: Mensos Risma Menangis di Depan 13 Delegasi Negara ASEAN High Forum

1. Pelaku merupakan ayah korban

Ini Penyebab Risma Menangis di Depan 13 Delegasi Negara AHLFIlustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Arief Rahmat)

Risma geram dengan perbuatan pelaku. Menurutnya, pelaku yang merupakan ayah korban baru saja keluar dari penjara karena terlibat kasus yang sama. Sebelumnya, pelaku dipenjara karena memerkosa anak kandungnya yang tuna wicara.

"Dia tahu yang pertama itu anak tuna wicara tidak bisa ngomong, dia perkosa lagi anak down sindrom, gila ini, gila bener," katanya.

Baca Juga: Risma: Disabilitas Bisa Wirausaha Mandiri

2. Risma meminta maaf karena menangis

Ini Penyebab Risma Menangis di Depan 13 Delegasi Negara AHLFMenteri Tri Rismaharini menangis dalam Forum AHSF di Makassar, Rabu (11/10/2023)/YouTube Kemensos

Menurut Risma, kondisi korban memprihatinkan. Korban belum bisa bangun dari tempat tidur. Saat ini, korban sudah bisa bergerak dan menggunakan tempat tidur khusus.

"Kasurnya sudah rusak sudah kita ganti, maaf tadi menangis," imbuhnya.

Baca Juga: Risma: ASEAN Berupaya Menangani Disabilitas Secara Baik

3. Kemensos luncurkan jam tangan pintar untuk lindungi anak disabilitas

Ini Penyebab Risma Menangis di Depan 13 Delegasi Negara AHLFMensos Risma memasangkan Gruwi /dok Kemensos

Sebelumnya Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, menangis saat memaparkan kondisi penyandang difabel yang rentan terhadap tindak kekerasan.

Sebanyak 13 negara hadir dalam forum tersebut, terdiri dari 9 negara anggota ASEAN, satu negara observer, yakni Timor Leste, dan 3 negara ASEAN Partners, yaitu Amerika Serikat, Inggri, dan Australia.

Risma mengatakan, Kementerian Sosial (Kemensos) telah membuat Gelang Rungu dan Wicara (GRUWI) dan Gelang Tuna Grahita (GRITA) untuk melindungi penyandang disabilitas.

"Kami tahu bahwa banyak anak-anak cacat. Kami berikan jam pintar," ujar Risma.

"Kami minta maaf, mereka mengerti, mereka mendapatkan kekerasan. Jadi saya berikan jam tangan pintar," kata Risma sambil menangis.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya