Kemenkes Tepis Anggapan Indonesia Tak Bisa Deteksi Virus Corona

Faktanya saat ada kasus SARS dan MERS, Indonesia juga aman

Jakarta, IDN Times - Virus Corona jenis baru atau atau coronavirus 2019-nCoV saat ini sudah menyebar ke berbagai negara. Hingga Selasa (11/2) angka korban meninggal akibat virus corona mencapai 1.013 orang dan yang terinfeksi menembus 42.767 kasus.

Dari jumlah korban tersebut hingga saat ini, Indonesia belum ada laporan satu pun kasus virus corona dari 270 juta penduduk di Tanah Air. Padahal negara tetangga seperti Singapura, Filipina, Malaysia, Australia, Vietnam, dan Kamboja sudah terjangkiti virus corona.

Kondisi ini menuai polemik, WHO khawatir Pemerintah Indonesia tidak bisa mendeteksi virus corona. Bahkan, media asing dari Australia yakni Sydney Morning Herald and The Age meragukan situasi tersebut sehingga menuliskan Indonesia belum memiliki alat pendeteksi virus corona baru atau 2019-nCov.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan, Siswanto, menegaskan Indonesia mempunyai alat untuk mendeteksi virus corona yakni Polymerase Chain Reaction atau PCR dan sequencing sejak Januari lalu.

"Alat ini bisa langsung mendeteksi novel coronavirus selama satu hari," ujarnya.

Lalu mengapa Indonesia saat ini masih belum ada kasus virus corona jenis baru?

1. Spesimen-spesimen yang dikirim ke Balitbangkes semuanya negatif

Kemenkes Tepis Anggapan Indonesia Tak Bisa Deteksi Virus CoronaPetugas penerima spesimen di Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Sri Oemijati, Selasa (11/2)/ IDN Times Dini suciatiningrum

Siswanto tidak ingin berspekulasi sebab saat ini memang banyak hipotesis tentang belum ditemukan warga yang suspect Virus Corona.

"Ada yang bilang imunitas orang Indonesia kuat dan sebagainya tapi saya tidak masuk ke sana. Yang jelas selama ini spesimen-spesimen yang dikirim ke Balitbangkes semuanya negatif," ujar Siswanto.

2. Balitbangkes sudah pengalaman menangani virus corona

Kemenkes Tepis Anggapan Indonesia Tak Bisa Deteksi Virus CoronaLaboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof DR Sri Oemijati, Selasa (11/2) IDN Times/Dini suciatiningrum

Menanggapi adanya keraguan pada pemerintah Indonesia untuk mendeteksi virus corona,
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Kementerian Kesehatan Vivi Setiawaty mengungkapkan bahwa Balitbangkes sudah mempunyai kemampuan menangani virus corona.

"Jadi bukan sesuatu hal yang baru buat Indonesia, kita mulai sejak dulu saat ada flu burung, kemudian MERS, baru ini kita sudah menghadapi hal itu terus berulang, dan semua yang sudah kita lakukan sesuai dengan pedoman WHO," paparnya.

Baca Juga: Erick Thohir: Karena Corona, Indonesia Maju 2045 Bakal Cuma Mimpi Saja

3. Tenaga medis Indonesia sudah terlatih

Kemenkes Tepis Anggapan Indonesia Tak Bisa Deteksi Virus CoronaPetugas laboratorium menggunakan APD di Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Sri Oemijati, Selasa (11/2) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Vivi mengungkapkan pihaknya juga sudah melatih dokter di rumah sakit tiap tahun juga Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan tentang bagaimana mengambil spesimen yang benar.

Vivi menambahkan kebanyakan dokter spesialis baik patologi klinis, dokter paru, dokter THT , dokter mikro sudah paham untuk pengambilan sesuai pedoman WHO.

"Jadi kalau belum ada (kasus virus corona) mungkin kita bisa flashback ke belakang jadi ya saat penyebaran SARS sampai MERS tidak ada yang terdeteksi di Indonesia meski Singapura ada," ujarnya.

4. 78 WNI di Kapal Diamond dalam keadaan sehat

Kemenkes Tepis Anggapan Indonesia Tak Bisa Deteksi Virus CoronaDirektur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono memberikan keterangan di Balitbangkes, Selasa (9/2) IDN Times Dini suciatiningrum

Sementara itu Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengaku gerah adanya tudingan Indonesia tidak mempunyai alat pendeteksi virus corona.

"Jangan ngomong lagi ya, alatnya ada tengok nanti di dalam jangan ngomongin alat lagi kasihan. Jika gak ada kasus (virus corona) ya, saya gak ngerti," ujarnya pada IDN Times.

Anung mencontohkan kasus karantina kapal Diamond Princess di Jeoang, sebanyak 78 WNI negatif virus corona.

"78 orang kita (WNI) di kapal itu enggak ada yang sakit satupun, padahal mereka sudah dikarantina di dalam kapal lebih dari delapan hari, mungkin sudah terlalu tebal kita sudah kuat itu," imbuhnya.

5. 62 Spesimen negatif virus corona

Kemenkes Tepis Anggapan Indonesia Tak Bisa Deteksi Virus CoronaAnggota tim medis yang ditugaskan untuk memindahkan pasien diduga atau positif virus korona baru ke lokasi perawatan yang ditentukan memakai baju pelindung di Kunming, provinsi Yunnan, Tiongkok, pada 9 Februari 2020. ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS

Sementara itu, hasil pemeriksaan pasien dalam pengawasan virus corona Selasa (10/2) pukul 18.00 WIB dari 64 spesimen yang dikirim ke Laboratorium Badan Litbangkes hasilnya 62 spesimen negatif, 2 spesimen masih proses pemeriksaan.

64 kasus tersebut tersebar di 16 provinsi yakni DKI Jakarta 14 orang, Bali 11 orang, Jawa Tengah 7 orang, Jawa Timur 6 orang, Banten 4 orang, Sulawesi Utara 4 orang, Yogyakarta 3 orang, Kalimantan Timur 2 orang, serta di Jambi, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara satu orang.

Baca Juga: Tiongkok Percepat Penyediaan Obat untuk Atasi Virus Corona

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya