Kisah Pilu RR: Ibu Tukang Sapu Angkot dan 4 Anak Hidup di Terminal 

Kemensos memberikan hunian sementara dan bantuan

Jakarta, IDN Times - Kisah ibu empat anak yang hidup di terminal Amplas, Medan viral di media sosial. Ibu berinisial RR itu menghidupi anak-anak dengan membersihkan angkot.

Kepala Sentra Bahagia Medan, Lifyarman, mengatakan Kementerian Sosial (Kemensos) telah merespons permasalahan yang dihadapi RR. Kemensos, melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Bahagia Medan, telah memberikan tempat tinggal sementara untuk RR dan empat anaknya.

"Respons cepat ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini agar semua jajaran Kemensos merespon berbagai permasalahan sosial bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dan kelompok masyarakat kategori rentan," ujarnya melalui siaran tertulis, Minggu (3/4/2022)

1. Tim Kemensos terjun ke lokasi setelah kisah RR tayang di Youtube

Kisah Pilu RR: Ibu Tukang Sapu Angkot dan 4 Anak Hidup di Terminal RR bersama 4 anak hidup di Terminal/dok Kemensos

Kisah hidup RR dan empat anaknya diketahui dari tayangan di kanal YouTube berjudul “Kisah Pilu Tukang Sapu Angkot di Terminal Amplas Hidup dalam Keprihatinan Bersama Keempat Anaknya."

Dari tayangan ini, Sentra Bahagia Medan bergerak cepat.

“Kami bersama tim menuju lokasi untuk cek lapangan langsung terkait PPKS yang tinggal di dalam kawasan salah satu terminal terbesar di Kota Medan itu,” ujar Lifyarman.

Baca Juga: Cara Daftar DTKS dan Cek Penerima Bansos Kemensos 2022 Via Aplikasi  

2. Seorang anak dititipkan ke pedagang kue

Kisah Pilu RR: Ibu Tukang Sapu Angkot dan 4 Anak Hidup di Terminal Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Aryodamar)

Lifyarman menceritakan, rata-rata anak RR masih di bawah 8 tahun. Sehari-hari mereka biasanya bermain di sekitar terminal. 

"Tidak jarang, MK anaknya yang belum genap berumur setahun dititipkan kepada pedagang kue ketika RR menjalani pekerjaannya menyapu angkot di Terminal Amplas," ujarnya.

3. RR bersihkan angkot dengan upah seadanya

Kisah Pilu RR: Ibu Tukang Sapu Angkot dan 4 Anak Hidup di Terminal RR tukang bersih angkot di Nedan/ dok Kemensos

RR mengungkapkan, hidupnya terpisah dengan sang suami yang tersandung masalah hukum. Sejak itu, ia terpaksa hidup seadanya.

"Untuk menghidupi keempat anaknya, RR terpaksa bekerja membersihkan angkot dengan upah seadanya," imbuhnya.

Baca Juga: Mensos Risma Bantu Penderita Pasien Kista Otak di Bandar Lampung

4. RR ingin kembali ke kampung halaman di lombok

Kisah Pilu RR: Ibu Tukang Sapu Angkot dan 4 Anak Hidup di Terminal FOTO ANTARA/Ahmad Subaidi

Dalam kesempatan tersebut, tim juga melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan di Terminal Amplas. Kedua intansi membicarakan langkah terbaik yang mungkin bisa dilakukan untuk membantu PPKS tersebut.

Sebagai hasil koordinasi dengan pihak terminal, tim Sentra Bahagia berkoordinasi dengan pihak terminal agar keluarga itu tinggal sementara di Sentra Bahagia Medan.

“Jadi, sebaiknya ibu dan anak-anak yang kecil ini tinggal di Sentra agar mendapatkan pelayanan dan hidup lebih layak,” kata Lifyarman.

Meski demikan, RR mengaku ingin kembali ke kampung halamaan di Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). RR juga meminta agar dapat dipulangkan ke kampung halamannya. 

Merespons permintaan tersebut, Lifyarman pun langsung berkoordinasi dengan Sentra Kemensos yang berada di Mataram, yaitu Sentra Paramita untuk memastikan keberadaan keluarga PPKS di Lombok Timur.

5. Kemensos sediakan rusun untuk eks gepeng

Kisah Pilu RR: Ibu Tukang Sapu Angkot dan 4 Anak Hidup di Terminal Rusun yang akan dikhususkan untuk pengemis, gelandangan, dan pemulung. (perumahan.pu.go.id)

Sampai saat ini, RR dan keempat anaknya telah berada di Sentra Bahagia Medan untuk mendapatkan pelayanan dari Kemensos.

"RR dan anak-anaknya menerima bantuan berupa kebutuhan sehari-hari termasuk anak-anaknya," katanya

Penanganan kemiskinan di Indonesia yang telah dilakukan Kemensos dengan memberikan perlindungan, rehabilitasi, pemberdayaan dengan harapan mereka bisa bangkit dan mandiri secara ekonomi di masa mendatang. 

Kemensos menyediakan tempat hunian berupa rumah susun (rusun) rusun untuk eks gelandangan dan pengemis (gepeng). Rumah yang berlokasi di Bekasi dan Bampu Apus, Jakarta Timur itu siap untuk dihuni sekitar 200 keluarga. 

Penghuni rusun akan diseleksi dan akan mendapat pelatihan sebagai bekal hidup mandiri atau disalurkan ke tempat pekerjaan yang sesuai.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Pemprov DKI Bakal Tertibkan Gelandangan dan Pengemis

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya