Puluhan Kucing di Sunter Mati Mendadak, Heru: Tak Ada Penyakit Menular

Pemprov DKI masih selidiki penyebab kematian 21 kucing

Jakarta, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, meminta masyarakat tidak cemas temuan adanya 21 kucing mati massal di Sunter, Jakarta Utara. Menurut Heru, hasil tes kucing tersebut negatif rabies.

"Tidak ada yang dicermati sebagai penyakit menular, itu tidak ada," ujar Heru di Balai Kota, Selasa (18/7/2023).

Meski demikian, Heru memastikan, pihaknya akan mendalami penyebab kematian puluhan kucing di Sunter.

"Tapi masih didalami. (Saat ini) sedang diambil sampelnya masih menunggu proses," imbuhnya.

Baca Juga: Penyebab 21 Kucing Mati di Sunter Masih Misterius, Bukan Malnutrisi

1. Kematian kucing di Sunter bukan malnutrisi

Puluhan Kucing di Sunter Mati Mendadak, Heru: Tak Ada Penyakit MenularPuluhan kucing mati mendadak di Sunter. (dok. KPKP)

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menerangkan pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian puluhan kucing yang mati mendadak.

"Kalau (penyebab) malnutrisi itu pasti tidak mungkin secara serempak, ya. Namun memang malnutrisi berarti dia punya kecenderungan daya tahannya terhadap penyakit itu riskan," ujar Elly.

2. Ditemukan cacing di tubuh kucing

Puluhan Kucing di Sunter Mati Mendadak, Heru: Tak Ada Penyakit MenularPuluhan kucing mati mendadak di Sunter. (dok. KPKP)

Elly menyampaikan pemeriksaan pertama terhadap sampel kucing yang mati memang ditemukan cacing dengan lambung yang kosong. Tetapi malnutrisi tersebut bukan jadi penyebab kucing mati.

"Kenapa itu kita menyebutkan mikroskop dan patologi anatominya, waktu itu bahwa organ dalamnya dalam kondisi yang normal. Tapi bukan berarti dia malnutrisi, dia mati gitu kan yang kemarin beredar," jelasnya.

Baca Juga: 21 Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut Diduga karena Mal Nutrisi

3. Kucing bukan mati diracun

Puluhan Kucing di Sunter Mati Mendadak, Heru: Tak Ada Penyakit MenularPuluhan kucing mati mendadak di Sunter. (dok. KPKP)

Elly juga membantah rumor kematian puluhan kucing disebabkan racun. Selain itu, berdasarkan hasil tes PCR juga negatif rabies. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan lanjutan.

"Saat ini kita sedang mengambil otak, nah ini belum ada hasilnya, nanti pasti nanti akan kita update lagi (hasil pemeriksaan)," katanya.

Elly menyampaikan perlu sosialisasi dan komunikasi serta edukasi pada masyarakat, terutama jika memberikan pakan pada hewan. Selain itu, pemilik hewan juga memberikan pakan sesuai umur.

"Yuk kita pemilik hewan yang bertanggung jawab memberikan pakan yang emang sesuai dengan umurnya, sesuai dengan jenis hewan yang dipelihara, jangan hanya sekadar dikasih makan aja seperti itu," imbaunya.

4. Sebanyak 21 kucing mati misterius di Sunter

Puluhan Kucing di Sunter Mati Mendadak, Heru: Tak Ada Penyakit MenularPuluhan kucing mati mendadak di Sunter. (dok. KPKP)

Diketahui, sebanyak 21 ekor kucing mati mendadak secara misterius di wilayah RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penyebab kematian massal kucing tersebut sampai saat ini belum diketahui.

Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Utara tengah melakukan investigasi terkait kasus kematian puluhan kucing di wilayah tersebut.

"Kami mengetahui kejadian tersebut (berita kematian kucing) di Kelurahan Sunter Agung dari media sosial. Dari kejadian tersebut, kami telah menurunkan tim untuk melakukan pemantauan sekaligus pemeriksaan," kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Utara, Unang Rustanto dalam siaran tertulis, Rabu (12/7/2023).

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya