Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Indonesia Bertambah Jadi 903 

Rasio keterisian masih 43 persen

Jakarta, IDN Times - Delapan bulan sudah pandemik COVID-19 melanda Indonesia, sejak Presiden Joko  "Jokowi" Widodo mengumumkan kasus positif pertama pada 2 Maret 2020.

Saat ini angka penularan COVID-19 terus bertambah. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan, per Kamis (15/10/2020), kasus positif COVID-19 sudah mencapai 349.160 kasus.

Lalu bagaimana kondisi rumah sakit saat ini? Apakah bisa menampung pasien COVID-19 jika nanti kasus terus melonjak?

Baca Juga: Siap-siap! Pemkot Bekasi Mulai Data Warga untuk Diberi Vaksin COVID-19

1. Rumah sakit rujukan COVID-19 saat ini sudah mencapai 903

Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Indonesia Bertambah Jadi 903 Rumah sakit rujukan COVID-19, RSPI Sulianti Saroso (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Rita Rogayah menegaskan, kapasitas ruang isolasi dan penggunaannya masih memadai. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan rumah sakit rujukan COVID-19 yang saat ini mencapai 903 rumah sakit.

''Saat ini kita mempunyai 132 RS rujukan Kemenkes dan 771 RS rujukan berdasarkan SK gubernur. Dengan bertambahnya jumlah RS rujukan ini, maka kapasitas RS yang punya ruang isolasi meningkat,'' kata Rita dilansir laman Kemkes.go.id, Jumat (16/10/2020)

2. Penambahan ruang isolasi sejak Maret

Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Indonesia Bertambah Jadi 903 Ilustrasi Ruang Isolasi (IDN Times/Sunariyah)

Rita menambahkan, mulai dari Maret sampai Oktober 2020 terlihat penambahan ruang isolasi. Dari RS rujukan COVID-19 terdapat 35 ribu tempat tidur, sementara dari RS rujukan berdasarkan SK gubernur terdapat 51.222 tempat tidur isolasi.

''Jadi kami lihat saat ini terutama yang jadi fokus perhatian adalah Jakarta. Jakarta saat ini sudah punya sekitar 5 ribu tempat tidur dengan penambahan itu terlihat dari satu bulan ini, yang tadinya punya 4 ribu saat ini punya 6 ribu tempat tidur,'' ujarnya.

3. Persentase penggunaan ruang isolasi masih 40 hingga 60 persen

Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Indonesia Bertambah Jadi 903 Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19 di Gresik, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Rita mengungkapkan, Jakarta merupakan salah satu dari 11 provinsi prioritas. Sebelas provinsi tersebut antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali, Papua, Banten, dan Aceh.

''Kapasitas dari 11 provinsi yang ada maka persentase penggunaan ruang isolasi masih di 40 hingga 60 persen. Kondisi rasio penggunaan tempat tidur dengan ruang isolasi yang tersedia masih mencukupi," ujarnya.

"Mudah-mudahan tidak bertambah kasusnya, tapi kami siapkan RS rujukan COVID-19 baik yang berdasarkan SK Menkes maupun SK gubernur,'' imbuhnya.

4. Okupansi rumah sakit di ndonesia rata-rata 43,93 persen

Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Indonesia Bertambah Jadi 903 ilustrasi ruang isolasi COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Sementara itu, Pelaksana Tugas Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir mengatakan, berdasarkan data dari RS Online per 13 Oktober 2020 pukul 11.00 WIB, angka okupansi kamar di rumah sakit tertinggi di Sumatra Barat dengan 64 persen.

"Ketersediaan tempat tidur tertinggi di Sumatra Barat dengan 64 persen, sedangkan terendah ada di Nusa Tenggara Timur dengan 9 persen, Indonesia rata-rata 43,93 persen," jelasnya dalam webinar yang digelar secara virtual, Jumat (16/10/2020).

Baca Juga: Okupansi Kamar Rumah Sakit 43,93 Persen, Provinsi Mana Tertinggi?

Topik:

  • Sunariyah
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya