Salah Satu Dokter Tangani Alvaro di RS Husada Jatiasih Tak Punya SIP

Kemenkes akan melakukan audit

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan salah satu dokter Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih, Bekasi, yang menangani Alvaro, tidak memiliki izin praktik.

Diketahui, bocah berusia tujuh tahun di Kota Bekasi bernama Alvaro meninggal dunia, pasca-menjalani operasi amandel dan sempat didiagnosis mati batang otak di RS Kartika Husada.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pihaknya akan melakukan konfirmasi ulang ke rumah sakit dan dinas kesehatan setempat.

"Karena infonya tidak ada Surat Izin Praktik (SIP) nya. Hasil audit ini akan diberikan ke rumah dan dinkes sebagai masukan untuk mengambil tindakan," kata Nadia saat dihubungi IDN Times, Jumat (20/10/2023).

 

Baca Juga: Polisi Periksa Orang Tua Anak di Didiagnosa Mati Batang Otak Besok

1. Kemenkes lakukan pembinaan

Salah Satu Dokter Tangani Alvaro di RS Husada Jatiasih Tak Punya SIPGedung Kementerian Kesehatan (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Nadia menegaskan pihaknya tidak memberikan sanksi pada dokter atau tenaga medis yang diduga tidak mempunyai SIP.

"Sanksi dari rumah sakit dan dinkes, kita hanya pembina saja, dan audit ini dilakukan sebagai bagian tugas pembinaan," kata dia.

2. Rumah Sakit Kartika Husada klaim lakukan yang terbaik

Salah Satu Dokter Tangani Alvaro di RS Husada Jatiasih Tak Punya SIPIlustrasi rumah sakit. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Sebelumnya, Komisaris RS Kartika Husada, Nidya Kartika, mengatakan pihaknya sudah melakukan yang terbaik untuk kesembuhan Alvaro sejak awal ditangani RS Kartika Husada. 

"Insyaallah, sejak awal tindakan perawatan maupun pengobatan untuk adik BA (Benekdiktus Alvaro) dari hari dan menit pertama tim medis berupaya memberikan yang terbaik," katanya kepada jurnalis, Selasa (3/10/2023).

Baca Juga: Anak di Bekasi Meninggal Usai Operasi dan Didiagnosis Mati Batang Otak

3. Rumah sakit klaim tak ada niat rugikan pasien

Salah Satu Dokter Tangani Alvaro di RS Husada Jatiasih Tak Punya SIPIlustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Nadya menegaskan, pihaknya tidak ada niat apapun untuk merugikan atau menelantarkan pasien.

"Tidak mungkin ada niat apapun dari tim medis juga pihak rumah sakit yang merugikan atau menelantarkan pasien anak BA," katanya. 

Dia juga menyebut, sempat terjadi kesalahpahaman komunikasi antara rumah sakit dengan keluara soal permintaan resume medismedis agar dapat bersama-sama mencari rumah sakit yang lebih lengkap. 

"Hal ini baru saya ketahui Jumat kemarin, 29 September 2023, setelah saya menemui keluarga adik BA, kami berkomunikasi dengan baik, dua arah setelah itu baru kami mengerti apa yang diinginkan keluarga," jelas Nidya. 

4. Alvaro meninggal usai operasi amandel

Salah Satu Dokter Tangani Alvaro di RS Husada Jatiasih Tak Punya SIPJenazah Alvaro disemayamkan di rumah duka di Bekasi (dok.Istimewa)

Sebelumnya, Alvaro didiagnosis mati batang otak setelah menjalani operasi amandel di RS Kartika Husada pada Selasa (19/9/2023). Bahkan, Alvaro sempat koma selama kurang lebih 10 hari sebelum mengembuskan napas terakhirnya. 

"Betul, anak saya sudah meninggal dunia. Anak kami berpulang jam 18.45 WIB (Senin, 2 Oktober 2023)," kata ayah Alvaro bernama Albert Francis, Rabu (3/10/2023). 

Albert menceritakan, Alvaro dan kakaknya yang berusia sembilan tahun dirujuk ke RS Kartika Husada oleh puskesmas, setelah menderita sakit tenggorokan dan telinga. Kedua anak Albert harus menjalani operasi pengangkatan amandel. 

Alvaro dan kakaknya menjalani operasi pengangkatan amandel di hari yang sama, yakni Selasa (19/9/2023). Kakak Alvaro saat ini sudah pulih dari operasi amandel. 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya