Tak Dapat Ambulans, Suami Bawa Jenazah Istri Diduga COVID Pakai Motor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Video yang memperlihatkan seorang pria membawa jenazah pasien terduga COVID-19 menggunakan sepeda motor viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @rinasenja, terlihat awalnya pihak keluarga mengangkat jenazah yang terbungkus kain jarik dari sebuah kamar di rumah sakit sampai parkiran sepeda motor.
Tampak, jenazah tersebut kemudian dinaikkan ke motor dengan cara dipangku seseorang di belakang. Diketahui peristiwa tersebut terjadi di RSUD Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Selasa (3/8/2021) pukul 02.00 WIB dini hari.
Baca Juga: Bertaruh Nyawa Jemput Jenazah COVID yang Meninggal saat Isoman
2. Keluarga tolak pemulasaraan jenazah sesuai standar COVID-19
Diketahui, pria pembawa jenazah itu bernama Soni Efendi (42), warga Desa Pelokan, Kecamatan XIV Koto. Dia membawa jenazah istrinya, Ompilawati (38).
Soni Efendi, didampingi keluarganya, Indra Taufik (54), menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Disebutkan, Ompilawati yang mengidap penyakit gula dan sering berobat di rumah sakit itu dibawa menggunakan sepeda motor pada Senin (2/8/2021) ke RSUD, karena penyakitnya kambuh.
Ompilawati sempat menjalani perawatan di RSUD setempat, namun ibu rumah tangga ini mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB.
Pada saat mengurus jenazah, pihak RSUD mengatakan bahwa jenazah positif COVID-19, sehingga pemulasaran jenazah harus mengikuti standar penanganan jenazah COVID-19, namun ditolak oleh pihak keluarga.
2. Jenazah dinyatakan positif COVID-19 tapi keluarga tidak percaya
Editor’s picks
Menurut Taufik, kalau keluarga tidak mau jenazah diurus dengan standar pemulasaran COVID-19, RSUD tidak menyediakan mobil ambulans sehingga keluarga membawa pulang jenazah menggunakan sepeda motor.
"Memang waktu Ompilawati masuk rumah sakit Senin siang itu sempat menjalani tes cepat COVID-19 dan katanya positif, tapi keluarga tidak percaya yang bersangkutan ini terjangkit virus corona, karena almarhum jarang keluar rumah dan sekitar rumahnya tidak ada yang terjangkit virus ini,” ujarnya dikutip dari ANTARA, Rabu (4/8/2021).
3. Pihak keluarga dinilai tidak sabar
Direktur RSUD Mukomuko dr. Syafriadi tidak membenarkan ada warga yang membawa pulang jenazah keluarganya menggunakan sepeda motor.
Menurut Syafriadi, kejadian itu hanya “miskomunikasi” antara petugas RSUD dan pihak keluarga. Jenazah memang sempat akan ditangani sesuai standar COVID-19 karena yang bersangkutan positif berdasarkan pemeriksaan tes cepat antigen.
Ia mengatakan, awalnya keluarga sudah setuju jenazah dimakamkan dengan standar protokol kesehatan COVID-19, tetapi petugas yang mengurus jenazah saat itu belum siap karena malam hari sehingga petugas harus dihubungi dulu.
“Setelah saya klarifikasi dengan petugas-petugas, menurut penilaian saya, pihak keluarga tidak sabar. Kita akui petugas yang mengurus jenazah tidak standby. Harus dihubungi dulu,” ujarnya.
4. Peristiwa itu disebut karena miskomunikasi
Ia menegaskan, RSUD sangat siap memberikan pelayanan berupa ambulans bagi pasien yang meninggal di RSUD Mukomuko. Mobil ambulans siap 24 jam dan pemulasaran pasien COVID-19 juga tidak ada kendala termasuk peti dan perlengkapan lainnya.
"Tidak benar jika ada yang mengatakan RSUD enggan memfasilitasi mobil ambulans. Menurut saya, kejadian ini karena ada miskomunikasi,” ujar Syafriadi.