Wagub DKI Riza Patria: Belajar Tatap Muka Dimulai dari Kampus Dulu  

Pembukaan sekolah tatap muka dilakukan bertahap

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, belajar tatap muka di Jakarta akan dimulai dari kampus. Riza menilai mahasiswa lebih mudah beradaptasi dengan kondisi pembelajaran serta dapat menjalani protokol kesehatan dengan ketat.

"Uji coba di kampus dulu karena lebih senior, lebih dewasa. Sehingga diharapkan bisa lebih cepat berinteraksi dan menyesuaikan program yang ada," ujar Riza di Polda Metro Jaya, Selasa (23/3/2021).

Baca Juga: KPAI: Belajar Tatap Muka Jangan Cuma Didasari Guru Sudah Divaksin

1. Pembukaan sekolah tatap muka dilakukan bertahap

Wagub DKI Riza Patria: Belajar Tatap Muka Dimulai dari Kampus Dulu  Ilustrasi siswa sekolah dasar belajar online (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Riza menerangkan, pembukaan sekolah untuk belajar tatap muka akan dilakukan secara bertahap. Saat ini Dinas Pendidikan masih mengkaji.

Riza memastikan, nantinya SD hingga SMA akan dibuka secara terbatas dan dilakukan secara daring dan tatap muka.

"Batasan tidak lebih dari 50 persen. Sementara jumlah sekolah yang akan diuji coba saat ini masih berkisar 50 hingga 100 sekolah, yang akan kita uji cobakan dalam dua bulan ke depan, kalau hasilnya baik ke depan akan kita tingkatkan lagi," imbuh Riza.

2. Ditargetkan belajar tatap muka dapat dilaksanakan pada Juli

Wagub DKI Riza Patria: Belajar Tatap Muka Dimulai dari Kampus Dulu  Ilustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) guna menyukseskan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, adalah dengan menggelar vaksinasi COVID-19 terhadap pendidik dan tenaga pendidik.

"Target kami hingga akhir Juni, vaksinasi COVID-19 bagi lima juta pendidik dan tenaga pendidik selesai, sehingga pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada minggu kedua dan ketiga Juli, pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka," ucap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.

3. Risiko peserta didik terinfeksi COVID-19 lebih rendah

Wagub DKI Riza Patria: Belajar Tatap Muka Dimulai dari Kampus Dulu  Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Nadiem menambahkan, peserta didik punya risiko terinfeksi COVID-19 lebih rendah. Hal ini senada dengan hasil riset yang menunjukkan peserta didik dalam kelompok usia 3-30 tahun memiliki risiko terpapar virus COVID-19 lebih rendah dibanding kelompok usia lainnya.

"Hasil riset menunjukkan risiko terinfeksi COVID-19, orang muda apalagi anak muda sangat kecil," ujar Nadiem dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR, Kamis (18/3/2021).

Masih kata Nadiem, dalam riset global ditemukan bahwa anak yang terinfeksi COVID-19 punya risiko yang lebih ringan. Selain itu, transmisi pada anak justru bukan di sekolah, namun di antara dewasa dan anak.

Nadiem mengatakan, anak-anak justru rentan terpapar dari orang dewasa. "Jadi bukan pada saat pembelajaran tatap muka di dalam ruang kelas, melainkan transmisi pada anak lebih banyak terjadi pada aktivitas sosial di luar ruang kelas," ujar Nadiem lagi.

Baca Juga: Belajar Tatap Muka Dibuka Juli, Begini Simulasi Sekolah di Depok

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya