Wamenkes: Buku KIA Wajib Dimiliki Tiap Keluarga

Buku KIA dukung kesehatan ibu dan anak

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan bahwa kehamilan, persalinan, nifas, dan masa kanak-kanak adalah masa kritis. Secara global, kematian ibu dan anak telah turun secara signifikan, tetapi bebannya masih tinggi

Salah satu agenda utama SDGs adalah menurunkan angka kematian ibu dan kematian Balita. Untuk itu, perlu dilakukan optimalisasi penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam mendukung kesehatan ibu dan anak.

"Hampir 300 ribu perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan pada tahun 2017. Demikian pula, sekitar 5 juta anak balita meninggal setiap tahun," ujarnya melalui siaran tertulis, Senin (12/9/2022).

1. Buku KIA memainkan peran penting sebagai alat berbasis rumah

Wamenkes: Buku KIA Wajib Dimiliki Tiap KeluargaKementerian Kesehatan RI

Dante mengatakan, penyediaan pemeriksaan antenatal berkualitas tinggi dan teratur selama kehamilan kemungkinan akan menentukan status kesehatan ibu hamil dan anak-anak. Pemerintah berkomitmen untuk memprioritaskan ketersediaan layanan esensial bagi ibu dan anak.

“Buku KIA memainkan peran penting sebagai alat berbasis rumah untuk memastikan kesehatan ibu dan anak yang berkelanjutan,” kata Dante.

Baca Juga: Menkes Budi: Cacar Monyet yang Masuk Indonesia Varian Afrika Barat 

2. Buku KIA panduan penyedia layanan kesehatan

Wamenkes: Buku KIA Wajib Dimiliki Tiap KeluargaIlustrasi Pengecekan kesehatan anak. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Buku KIA merupakan panduan bagi keluarga dan penyedia layanan kesehatan untuk mengidentifikasi awal masalah kesehatan selama masa kehamilan dan masa kanak-kanak.

"Dengan demikian, buku pegangan ini merupakan alat yang efektif untuk memantau penyediaan dan ketersediaan layanan kesehatan ibu dan anak, yang esensial untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak," tegasnya.

3. Deteksi dini dan pemeriksaan kesehatan menggunakan buku KIA

Wamenkes: Buku KIA Wajib Dimiliki Tiap KeluargaImunisasi bayi di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Fauzan)

Menurut Dante, pandemik telah memengaruhi program International Knowledge Sharing. Selama pertemuan ini, peserta akan mendapat kesempatan untuk saling belajar tentang bagaimana negara melakukan penguatan deteksi dini masalah kesehatan ibu dan anak melalui pemanfaatan buku KIA.

“Kami bertujuan untuk mengakomodasi negara-negara untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik mereka dalam melakukan deteksi dini dan pemeriksaan kesehatan terpadu untuk Ibu dan Anak menggunakan buku KIA,” ungkap Dante.

Baca Juga: Hore! Menkes Pesan 2 Ribu Vaksin Cacar Monyet dari Denmark

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya