Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan menggelar acara konsolidasi hasil pembangunan pertanian semester I untuk tahun anggaran 2021 di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (16/6/2021).
Kegiatan ini dilakukan untuk mengevaluasi implementasi program dan anggaran yang selama ini sudah berjalan, dan diikuti oleh seluruh Satuan Kerja (Satker) Daerah yang menangani Prasarana dan Sarana Pertanian.
Direktur Jenderal PSP Kementan, Ali Jamil menjelaskan bahwa evaluasi ini merupakan bentuk pengawalan dan antisipasi dini agar pelaksanaan kegiatan dan program yang telah berlangsung berjalan sesuai dengan rambu-rambu yang ditetapkan.
"Sekaligus menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi kami dalam penajaman anggaran tahun 2021 dan perencanaan anggaran di 2022," ujar Ali dalam sambutannya.
Ali tak menampik ada banyak tantangan dan kendala yang dialami, baik dari sisi penganggaran, teknis, administrasi pelaksanaan kegiatan, situasi pandemik COVID-19 maupun aspek rotasi pejabat di daerah.
"Pada kenyataannya memang berdampak pada terhambatnya pelaksanaan kegiatan Ditjen PSP secara keseluruhan," jelasnya.
Menanggapi kendala yang terjadi, Ali melanjutkan, dalam sisa waktu 6 bulan ke depan ia mengingatkan dan meminta agar semua pihak lebih intensif, fokus, serta bekerja lebih giat dan cerdas untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan Ditjen PSP yang sampai saat ini belum menunjukkan realisasi dan percepatan yang baik.
"Besar harapan kami dengan bekerja lebih terencana dan terkoordinasi, maka solusi atau pengambilan keputusan yang tepat akan dapat lebih mempercepat pelaksanaan kegiatan sekaligus mencari solusi guna menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi," ungkap Ali.
Sementara itu dari sisi kinerja anggaran, Ali meminta seluruh pihak baik pusat maupun daerah untuk terus memacu peningkatan kinerja sehingga pembangunan pertanian terus meningkat dan ketersediaan pangan pun bisa terjaga.
“Oleh karena itu, melalui kegiatan konsolidasi semester I ini saya mengimbau agar seluruh stakeholders melakukan akselerasi dalam meningkatkan penyerapan anggaran di seluruh lini," tutur dia.
Dari beragam jenis program utama Ditjen PSP, beberapa kegiatan dinilai perlu mendapat perhatian yang lebih serius. Seperti kegiatan optimasi lahan rawa, irigasi pertanian, penyaluran dan pemanfaatan alat mesin pertanian, asuransi usaha tani padi, asuransi usaha ternak sapi/kerbau, penyediaan pupuk bersubsidi, serta Food Estate.
"Pembinaan, pengawalan dan pengawasan kegiatan ini harus dilakukan dengan lebih intensif dan cermat, sehingga berbagai hambatan dalam pelaksanaannya dapat diminimalisasi," tekan Ali. (WEB)