Eks Kepala BAIS: SOP Pemusnahan yang Ideal Tak Libatkan Warga Sipil

Intinya sih...
- Kepala BAIS TNI meyakini warga sipil di lokasi pemusnahan amunisi karena diajak bekerja dan mengambil sisa amunisi yang memiliki nilai ekonomis.
- Pemusnahan amunisi milik TNI AD menimbulkan korban jiwa, termasuk warga sipil, karena ledakan kedua yang mematikan.
- Anggaran minim untuk pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kabupaten Garut sehingga prajurit TNI AD turut mengajak warga sipil bekerja.
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI periode 2011-2013, Laksamana Muda (Purn) Soleman B. Pontoh meyakini alasan keberadaan warga sipil di lokasi pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kabupaten Garut karena didorong dua faktor. Pertama, sejumlah warga sipil diajak kerja dengan TNI untuk membantu proses pemusnahan amunisi. Kedua, mereka langsung masuk ke lokasi pemusnahan amunisi untuk mengambil sisa amunisi yang masih memiliki nilai ekonomis.
"Itu sepertinya dua (faktor) ada di sana semua. (Warga sipil) yang dilibatkan (bekerja dengan TNI) ada, yang memulung (sisa amunisi) juga ada. Ya, bisa dua-duanya itu ada," ujar Soleman ketika berbicara di program Ngobrol Seru dan tayang di YouTube IDN Times pada Senin (19/5/2025).