Pusat Digitalisasi dan Inovasi PHR Tingkatkan Produksi Blok Rokan

PHR manfaatkan AI juga lo!

Pekanbaru, IDN Times – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil meningkatkan produksi Wilayah Kerja (WK). Adapun peningkatan ini tidak lepas dari penerapan teknologi digital dan berbagai inovasi.

PHR sendiri memiliki sebuah fasilitas pusat kendali operasional dan big data yang dapat memantau kegiatan di lapangan secara real time. Kehadiran fasilitas bernama Digital & Innovation Center (DICE) itu berperan penting dalam mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

1. Dukung pencapaian target produksi

Pusat Digitalisasi dan Inovasi PHR Tingkatkan Produksi Blok RokanDirektur Utama Pertamina, Nicke Widyawati perlihatkan DICE (Dok. Pertamina)

"Langkah strategis ini merupakan bagian upaya Pertamina dalam mewujudkan operasi yang andal melalui inisiatif Go Digital. Fasilitas ini sangat penting dalam mendukung pengambilan keputusan secara cepat dan tepat, sehingga mendukung pencapaian target produksi,” tutur Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

DICE sendiri merupakan hasil penggabungan dua fasilitas digital PHR, yakni War Room dan Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC). Fasilitas tersebut dilengkapi 66 layar yang menampilkan data dan informasi dalam bentuk digital dashboard, di antaranya terkait pemantauan aktivitas pengeboran; jadwal pengeboran yang terintegrasi (Integrated Drilling Schedule); penyiapan lokasi pengeboran dan pembangunan fasilitas sumur minyak; dan pengelolaan kegiatan produksi dan perawatan peralatan.

Pertamina percaya, industri migas harus terus berinovasi di era industri 4.0 melalui penerapan teknologi digital. Efisiensi dan produktivitas kegiatan operasi dapat dicapai dengan pemanfaatan dan pengolahan big data.

Baca Juga: Jaga Ketahanan Energi, Pertamina Tingkatkan Produksi Migas

2. Manfaatkan Artificial Intellegence (AI)

Pusat Digitalisasi dan Inovasi PHR Tingkatkan Produksi Blok Rokanhttps://ids.ac.id/

Selain teknologi terkini, PHR juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk operasional Blok Rokan. Kegiatan tersebut antara la pengaturan jadwal perawatan ulang (workover) sumur secara otomatis, perencanaan pergerakan rig yang lebih optimal dan efisien, identifikasi kinerja pompa yang sudah tidak optimal, analisis dan pengukuran aliran minyak agar produksi optimal, serta pemantauan jarak jauh dan saling terintegrasi untuk kondisi tekanan fluida di dalam sumur minyak.

Sementara itu, Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin mengatakan, melalui DICE, jika terdapat kendala di lapangan, tim-tim terkait dapat langsung berdiskusi untuk mencari solusi terbaik. Hal ini merupakan salah satu wujud semangat Go Collaborative Pertamina untuk mencapai operasi hulu migas yang produktif dan efisien.

"Fasilitas Digital & Innovation Center ini sangat mendukung rencana kerja masif dan agresif di WK Rokan, termasuk program pengeboran 400 hingga 500 sumur pada tahun ini,” ujar Jaffee.

3. Produksi minyak meningkat setelah setahun dikelola

Pusat Digitalisasi dan Inovasi PHR Tingkatkan Produksi Blok RokanDICE tingkatkan produksi blok rokan (Dok. Pertamina)

Tepat pada 9 Agustus 2022, WK Rokan sudah genap satu tahun dikelola oleh PHR. Tingkat produksi WK migas terbesar kedua di Tanah Air itu sudah mencapai 161 ribu BOPD (barel minyak per hari). Angkanya melampaui prediksi yang berada di kisaran 142 ribu BOPD.

Adapun sejak hari pertama alih kelola, PHR langsung tancap gas dengan rencana kerja yang masif dan agresif melalui target pengeboran 400 hingga 500 sumur baru pada tahun ini. Jumlah rig pengeboran meningkat dari 9 rig menjadi 21 rig pada saat ini.

Jumlah ini rencananya akan terus bertambah menjadi 27 rig pada akhir tahun 2022. Hal yang sama juga berlaku untuk jumlah rig kerja ulang dan perbaikan sumur (WO/WS), dari 25 rig kini menjadi 32 rig WO/WS. (WEB)

Baca Juga: Bangga! Pertamina Dukung Penuh Pertamina Grand Prix of Indonesia

Topik:

  • Evan Yulian Philaret
  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya