Plt. Mentan Dampingi Presiden Jokowi Panen Raya di Indramayu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indramayu, IDN Times - Setelah pekan lalu panen di Subang (Minggu, 8/10), Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi, melakukan panen raya padi di Desa Karanglayung. Dihamparan seluas 760 hektar, dimana 350 hektar diantaranya berada di Desa Karanglayung dan 410 hektar di Desa Sumuradem, Presiden Jokowi menyebut produksi di wilayah tersebut sangat baik meski ada ancaman El Nino.
“Ya (produksi padi) baik, Kemarin di Subang, di Indramayu, saya kira karena memang ini, irigasi teknisnya masih sangat bagus” terang Presiden Jokowi, pada (13/10) yang juga didampingi Plt. Gubernur Jawa Barat, Bupati Indramayu, dan sejumlah petani di lokasi panen.
1. Produktivitas petani baik, pemerintah terus stabilkan harga beras
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menjelaskan produktivitas petani di lokasi panen tersebut mencapai 8,6 ton per hektar. Ia juga mengatakan, saat ini harga gabah ditingkat petani cukup tinggi kisaran Rp7.200 hingga Rp7.400. Meski begitu, Presiden menegaskan pemerintah akan terus berupaya untuk menstabilkan harga beras di tingkat konsumen.
“Jadi saya tadi tanyakan ke petani, satu hektar bisa 8 sampai 9 ton, rata - rata 8,6 ton perhektar, dan harga gabahnya, sekarang senang semua petani, Rp7.300, Rp7.400, Rp7.200, ya petani semua senang, tapi yang tidak senang itu konsumennya” ungkap Presiden.
Baca Juga: 491 Ha Kekeringan, Ditjen PSP Kementan Turunkan Tim ke Lombok Barat
2. Presiden pastikan cadangan pangan aman
Editor’s picks
Usai menyaksikan langsung aktivitas panen di daerah Subang maupun Indramayu, Presiden Jokowi menegaskan produksi padi secara nasional tercatat baik, meski El Nino, ia memastikan cadangan pangan nasional dalam posisi yang sangat kondusif.
“Ini saya melihat kebawah itu, untuk memastikan bahwa produksi itu masih baik, tetapi memang turun karena super El Nino, tapi produksi masih baik, cadangan di Bulog 1,7 (juta ton) dan akan datang lagi kira kira 500 - 600 (ribu ton), jadi artinya cadangan pangan kita dalam kondisi aman” rinci Presiden Jokowi.
3. Kementan terus dorong produksi beras nasional
Sementara itu, Plt Kementerian Pertanian (Mentan) Arief, memerintahkan jajaran Kementan untuk terus mendongkrak produksi beras nasional ditahun mendatang. Saat penandatanganan pakta integritas di Kantor Kementan (Kamis, 12/10), dirinya meminta agar produksi padi meningkat dari 31,5 juta ton menjadi 35 juta ton.
"Kalau panen rayanya ada di semester I, maka kita pastikan bahwa di semester akhir atau tiga bulan terakhir produksi rendah, akan rebutan GKP (gabah kering panen) di tingkat sawah, dan itu yang memicu kenaikan harga beras," katanya.
Selain meningkatkan produksi, Arief juga meminta agar PT Perum Bulog maksimal melakukan penyerapan beras sebagai cadangan pangan pemerintah yang nantinya juga dapat digunakan sebagai stabilisasi harga. “Jadi Bulog tugasnya bantu simpan. Kebetulan saya yang menugasi Bulog. Kita buat sama-sama," kata Arief yang juga merupakan Kepala Badan Pangan Nasional ini. (WEB)
Baca Juga: Hadapi El Nino, Ditjen PSP Beri Bantuan 3 Embung Geomembran di Tegal