Kementan Gerak Cepat Atasi Kekeringan di Wajo Akibat El Nino

Berbagai upaya dan kebijakan, sudah dilakukan

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat dalam mengantisipasi kemungkinan iklim ekstrim yang mempengaruhi jalannya produksi pangan. Salah satunya mengatasi dampak kekeringan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), khususnya di Kecamatan Tana Sitolo, Desa Ina Lipue sekitar 500 ha. 

Kementan dalam hal ini langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Wajo, petugas UPTD pengairan Bila Kelola, Danramil Tana Sitolo, Dinas PU Kabupaten Wajo, serta petugas PPL dan petani setempat. Semua pihak terkait bekerja sama untuk memanfaatkan air secara efisien sehingga dapat mengurangi dampak kekeringan. 

1. Tindakan-tindakan cepat untuk cegah kekeringan

Kementan Gerak Cepat Atasi Kekeringan di Wajo Akibat El NinoPengelolaan infrastruktur air menjadi krusial (Dok. Kementan)

Beberapa tindakan yang diambil untuk mencegah kekeringan, seperti kesepakatan bersama untuk pengaturan waktu pembagian air serta penertiban pompa-pompa air yang langsung mengambil air di saluran. Tujuannya supaya tidak secara bebas menggunakan air dan lahan seluas 500 ha dapat terselamatkan sampai panen. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, tindakan antisipatif lainnya juga sudah dirancang dengan percepatan tanam, infrastruktur air dan pencocokan validasi cuaca dengan menggunakan data BMKG.

"Selama ini kita selalu mempermasalahkan soal cuaca dan hama. Karena itu kita lakukan mapping serta kerja sama dengan BMKG. Yang pasti kita terus bergerak cepat,” kata Mentan SYL, Minggu (27/8/2023).

Lebih lajut Mentan SYL menjelaskan, keberhasilan Indonesia dalam menjaga ketersediaan pangan adalah modal utama dalam melakukan fokus kerja di tahun 2023 dengan pendekatan kerja yang harus berjalan efektif dan efisien. "Pertanian di tahun 2023 itu sudah kita rancang pada tahun 2022, karena itu kita hanya perlu melakukan intervensi agar produksi tahun depan berjalan dengan lancar serta sesuai dengan harapan. Insyaallah cuaca bisa kita kendalikan," katanya.

Baca Juga: Pengairan Saat El Nino Sulit, Kementan Ajak Petani Maksimalkan Embung

2. Infrastruktur air bermanfaat bagi petani

Kementan Gerak Cepat Atasi Kekeringan di Wajo Akibat El NinoANTARAFOTO/Basri Marzuk

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan, Ali Jamil mengatakan, bangunan air seperti embung dan dam parit akan bermanfaat. Meskipun debitnya  kecil, air masih bisa teralirkan ke sawah-sawah sehingga petani bisa menambah pertanaman dalam setahun, dari satu kali menjadi dua kali.

"Insfrastruktur air ini juga sangat berguna dalam pengelolaan air lahan kering maupun tadah hujan," kata Ali Jamil.

Berbeda dengan embung, dam parit dibangun dengan membendung sungai kecil atau parit alami. Untuk pengembangan dam parit, sungai yang dibendung memiliki debit minimal 5 liter per detik dan dengan luas lahan usaha tani yang dapat diairi minimal 25 ha.

Agar dampak dam parit bisa lebih besar, pembangunannya bisa secara bertingkat dari hulu ke hilir dalam satu aliran Daerah Aliran Sungai (DAS) mikro. "Model pengembangan dam parit bertingkat di DAS hulu sangat ideal untuk dikombinasikan dengan pengelolaan air dan sedimen di waduk atau embung besar," jelasnya.

3. Air sungai dan bangunan air perlu terus dirawat

Kementan Gerak Cepat Atasi Kekeringan di Wajo Akibat El NinoMembersihkan irigasi di sawah. (Dok, Kementan)

Meskipun demikian, Ali Jamil memperingatkan agar pemeliharaan air sungai dan bangunan air tersebut harus dilakukan. Beberapa diantaranya seperti pengerukan sedimen sungai dan perawatan rutin seperti membersihkan sampah yang menghalangi aliran air. 

"Biar saat musim kemarau debit air tidak kecil tapi musim hujan air meluap, sebaiknya perawatan, pemeliharaan dan konservasi harus dilakukan dari hulu ke hilir. Semuanya bisa dilakukan dengan komitmen bersama di desa setempat," pungkasnya. (WEB)

Baca Juga: Selamatkan Sawah Terancam Gagal Panen di Sulsel, Kementan Lakukan Ini

Topik:

  • Evan Yulian Philaret

Berita Terkini Lainnya