Abdul Muthalib, Kakek Nabi Muhammad SAW yang Dikenal Penyayang

Sosok Abdul Muthalib yang juga memberikan nama Muhammad

Jakarta, IDN Times - Memang selalu ada cerita yang bisa diambil sebagai pelajaran saat membahas sejarah Nabi Muhammad SAW. Salah satu yang banyak dibicarakan ialah Abdul Muthalib, kakek dari Nabi Muhammad SAW yang dikenal sangat menyayanginya.

Abdul Muthalib lahir dari ayah yang bernama Hasyim (Amr) dan ibu Salma binti Amr. Abdul Muthalib memiliki nama Syaiban bin Hasyim, karena ada rambut putih (uban) di kepalanya. Kata 'syaiban' dalam bahasa Arab berarti uban. Mengutip islam.nu.or.id, Hasyim memiliki empat orang putra yaitu Asad, Abu Shaifi, Nadhlah, dan Abdul Muthalib, dan lima putri, yaitu Khalidah, Dha’ifah, Ruqayyah, dan Jannah.

1. Abdul Muthalib dirawat sang paman setelah ayahnya meninggal dunia

Abdul Muthalib, Kakek Nabi Muhammad SAW yang Dikenal PenyayangRumah kelahiran Nabi Muhammad SAW di sudut Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. (IDN Times/Uni Lubis)

Sepeninggal Hasyim, orang yang memegang urusan air minum dan makanan untuk jemaah haji digantikan oleh Al-Muthalib bin Abdi Manaf (paman Abdul Muthalib), saudara Hasyim. Al-Muthalib dijuluki 'Al-Fayyad' yang artinya orang sangat dermawan. Dia juga dipatuhi dan dihormati oleh kaumnya.

Begitu Abdul Muthalib sudah menjadi seorang pemuda, Al-Muthalib membawanya ke Makkah dengan unta. Sesampainya di Makkah, orang-orang mengira Abdul Muthalib yang saat itu bernama Syaiban adalah hamba sahaya Al-Muthalib.

"Inilah dia, Abdul Muthalib (hamba sahaya Al-Muthalib)," kata orang-orang.

Mendengar itu, Al-Muthalib langsung menyanggah dan menjelaskan kalau Syaiban ialah keponakannya. Tetapi, sebutan Abdul Muthalib tetap digunakan dan malah lebih dikenal oleh para riwayat sampai sekarang.

Baca Juga: Melihat Ayat Al-Qur'an Tentang Maulid Nabi Muhammad dan Manfaatnya

2. Abdul Muthalib menggantikan posisi Al-Muthalib

Abdul Muthalib, Kakek Nabi Muhammad SAW yang Dikenal PenyayangSuasana Jamaah Haji di depan Ka'bah, Masjidil Haram, Makkah (IDN Times/Umi Kalsum)

Abdul Muthalib tinggal bersama sang paman sampai tumbuh dewasa di Makkah. Kabar duka terdengar saat Al-Muthalib meninggal di Yaman. Sejak saat itu, Abdul Muthalib yang menggantikan posisinya di Makkah dan memimpin kaumnya. Bahkan, dia memiliki kedudukan lebih terhormat dibanding kakek-kakeknya terdahulu.

Abdul Muthalib kemudian memiliki anak bernama Abdullah, yang merupakan ayah dari Nabi Muhammad SAW. Abdullah ialah putra yang paling disayangi Abdul Muthalib di antara lainnya. Abdullah wafat dalam usia 25 tahun, tepat ketika Nabi Muhammad SAW masih di dalam kandungan.

3. Abdul Muthalib merawat Nabi Muhammad SAW

Abdul Muthalib, Kakek Nabi Muhammad SAW yang Dikenal Penyayangilustrasi Nabi Muhammad SAW (IDN Times/Aditya Pratama)

Muhammad merupakan nama yang disampaikan Allah SWT kepada ibundanya, Sayyidah Aminah dan kakeknya Abdul Muthalib, melalui malaikat dan isyarat mimpi. Nama Nabi Muhammad SAW saat itu memang terdengar asing di telinga masyarakat Arab, karena tidak seorang pun dari nenek moyang dan bangsa Arab yang sebelumnya menggunakan nama itu.

"Sesungguhnya aku sangat ingin semua penduduk bumi memujinya," kata Abdul Muthalib.

Secara bahasa, Muhammad berarti yang dipuji atau terpuji. Sepeninggal ayah dan ibunya, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh Abdul Muthalib sampai ia wafat.

Baca Juga: Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 2022 Hari Ini, Begini Sejarahnya

Topik:

  • Satria Permana
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya