Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-07 at 15.35.47 (4).jpeg
Suasana SMAN 72 usai terjadi ledakan pada Jumat (7/11/25). (IDN Times/Santi Dewi)

Intinya sih...

  • Ledakan terjadi saat salat Jumat

  • Pemerintah DKI Jakarta akan menanggung biaya perawatan para korban ledakan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Sebuah ledakan terjadi dua kali secara beruntun di masjid sekolah SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) siang. Ledakan itu terjadi ketika salat Jumat sedang berlangsung.

Berikut fakta-fakta terkait ledakan di SMAN 74 Jakarta yang dirangkum IDN Times!

1. Terjadi saat khotbah salat Jumat

Suasana SMAN 72 usai terjadi ledakan pada Jumat (7/11/25). (IDN Times/Santi Dewi)

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri, mengatakan peristiwa ledakan di SMA 72 Jakarta Utara terjadi pada saat salat Jumat dilaksanakan di masjid sekolah. Tepatnya pada saat khotbah.

"Sedang khotbah ya (kejadiannya)," ujar Irjen Asep dalam konferensi pers di RS Islam Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Asep mengatakan, sejauh ini polisi telah melakukan olah TKP, police line, sterilisasi TKP oleh Gegana Brimob Polda Metro Jaya, hingga membuka posko di dua rumah sakit tempat korban dirawat.

2. Ditemukan senjata bertuliskan Welcome to Hell dan tulisan asing lainnya

Ledakan di SMA 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) Siang. (Dok Istimewa)

Senjata rakitan bertuliskan ‘Welcome to Hell’ ditemukan di lokasi kejadian. Dalam senjata tersebut, tertulis tiga nama diduga pelaku penembakan masjid dari teror Neo Nazi. Mereka adalah Brenton Tarrant (Selandia Baru), Alexandre Bissonnette (Kanada), dan Luca Traini (Italia).

“Ini (senjata) ditemukan di dekat dua korban itu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto saat dihubungi, Jumat (7/11/2025).

Ketiga nama asing itu adalah Brenton Tarrant, Alexandre Bissonnette, dan Luca Traini. Mereka merupakan pelaku penembakan masjid di 3 negara berbeda.

Di badan senjata juga ditemukan kata ‘For Agartha’, yang dalam teori konspirasi digambarkan sebagai peradaban tersembunyi dengan teknologi tinggi dan makhluk bijak yang hidup jauh di bawah permukaan bumi.

3. Ternyata senjata mainan

Wamenko Polkam, Lodewijk F. Paulus usai meninjau lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara. (IDN Times/Santi Dewi)

Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Lodewijk F. Paulus, menerima laporan tentang temuan senjata di lokasi ledakan masjid SMAN 72 Jakarta Utara pada Jumat (7/11/2025). Namun, setelah dicek, senjata warna hitam dan bertuliskan welcome to hell itu ternyata replika atau mainan.

"Ada gambar itu. Saya ikut lihat. Tapi, ternyata itu senjata mainan," ujar Lodewijk usai meninjau kejadian di SMAN 72 Jakut.

"Itu senjata mainan, bukan senjata beneran," tutur dia.

3. Pelaku siswa dari lingkungan sekolah

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (IDN Times/Siti Fatimah)

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, mengatakan, terduga pelaku peledakan di SMA Negeri 72 Jakarta merupakan siswa sekolah tersebut. Akibat ledakan itu, puluhan siswa mengalami luka-luka.

"Informasi sementara masih dari lingkungan sekolah tersebut. Iya (pelajar)," ujar Listyo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Listyo mengungkapkan, saat ini anggotanya sedang melakukan penylidikan lebih lanjut terkait identitas dan lingkungan keluarga pelaku. Bila sudah ada informasi, Listyo berjanji akan menyampaikan ke publik.

4. 54 orang luka-luka akibat ledakan

Suasana SMAN 72 usai terjadi ledakan pada Jumat (7/11/25). (IDN Times/Santi Dewi)

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi, mengungkap terdapat puluhan korban yang mengalami luka-luka akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) itu.

“Data yang kita terima, 54 orang luka ringan dan sedang, ada yang sudah pulang, sementara itu dulu,” ujar Asep Edi di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Jumat.

4. Polda Metro buka posko trauma healing

Suasana SMAN 72 usai terjadi ledakan pada Jumat (7/11/25). (IDN Times/Santi Dewi)

Polda Metro Jaya membuka posko trauma healing untuk para korban ledakan. Selain itu, terdapat posko pelayanan untuk mendata dan mengetahui kondisi korban.

“Kapolda Metro Jaya juga mempersiapkan posko pelayanan untuk mendata dan mengetahui kondisi korban. Selain itu juga menyiapkan posko trauma healing bagi korban dan keluarga korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto di Polda Metro, Jumat (7/11/2025) malam.

5. Biaya perawatan korban dibiayai oleh Pemprov DKI Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat berada dilokasi ledakan SMA Negeri 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sementara, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan menanggung semua biaya perawatan 55 korban ledakan tersebut.

"Pemerintah DKI akan hadir, semua hal yang berkaitan tanggungan di rumah sakit, sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI. Di manapun yang terjadi, pokoknya akan menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI, apakah di rumah sakit ini, rumah sakit lain," ucap Pramono di RSI Cempaka Putih, Jumat (7/11/2025).

6. Kemendikdasmen siapkan pendampingan psikologis

Suasana SMAN 72 usai terjadi ledakan pada Jumat (7/11/25). (IDN Times/Santi Dewi)

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) juga bakal memantau dan mendukung proses pemulihan pasca-ledakan di SMAN 72 Jakarta. Direktur Sekolah Menengah Atas Kemendikdasmen, Winner Jihad Akbar, menegaskan pihaknya akan menyiapkan layanan pendampingan psikologis demi memastikan kondisi mental dan emosional warga sekolah tetap terjaga.

"Kemendikdasmen akan menyiapkan layanan pendampingan psikologis bagi siswa, guru, dan warga sekolah lainnya, guna memastikan kondisi mental dan emosional tetap terjaga," kata dia.

Editorial Team