Amankan Demonstrasi di Gedung DPR, 6.700 Personel TNI-Polri Dikerahkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejumlah aparat gabungan dari unsur TNI dan Polri dikerahkan untuk mengawal demonstrasi yang datang dari sejumlah elemen mahasiswa.
Massa demonstran terbagi menjadi dua kelompok besar, antara yang pro dan kontra, terhadap Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang akan disahkan anggota DPR RI, dan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sudah lebih dulu disahkan anggota dewan.
Baca Juga: [BREAKING] Demo Tolak UU KPK-RKUHP di Kaltim Ricuh, Mahasiswa Terluka
1. Personel TNI dan Polri dikerahkan untuk mengamankan demonstrasi
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, untuk mengamankan jalannya demonstrasi tersebut, pihaknya telah menerjunkan sejumlah personel di sejumlah titik.
“Personel ada 6.700 kita turunkan. Gabungan TNI dan Polri,” kata Harry kepada IDN Times, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (23/9).
2. Polisi membuat sekat pembatas antara massa demonstran yang pro dan kontra
Editor’s picks
Untuk mengantisipasi terjadi kericuhan, Harry mengatakan, aparat gabungan membuat sekat pembatas antara kedua kelompok tersebut.
“Kita di sini membuat sekat di antara mereka agar intinya penyekatan ini agar mereka pro dan kontra sama-sama sampaikan aksinya, agar tidak terganggu dan menggunakan sound system-nya. Jadi mereka sama-sama fokus dengan apa yang mereka tuntut kan,” tutur dia.
3. Sejumlah kendaraan taktis juga diturunkan
Tidak hanya personel keamanan, sejumlah kendaraan taktis seperti Water Cannon dan Barracuda juga telah diturunkan untuk mengantisipasi jika terjadi kericuhan.
“Empat kendaraan taktis sudah kami siapkan di sini. Kami mengimbau silakan sampaikan aspirasi, silakan sampaikan pendapat yang penting sama-sama menjaga ketertiban lalu lintas, menjaga keamanan di lapangan,” kata Harry.
Baca Juga: Demo UU KPK-RKUHP di Gedung DPR RI, 2 Kelompok Demonstran Adu Orasi