Banjir Bandang Sentani Papua, 43 Warga Belum Ditemukan

79 orang meninggal dunia akibat banjir bandang

Jakarta, IDN Times – Jumlah korban bencana banjir bandang yang menerjang Sentani, Provinsi Papua terus bertambah. Tim SAR gabungan terus melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.

Hingga Senin (18/3) pukul 15.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 79 orang meninggal dunia dan 43 lainnya belum ditemukan.

1. Seluruh korban meninggal telah ditangani pemerintah setempat

Banjir Bandang Sentani Papua, 43 Warga Belum DitemukanDok. BNPB

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, seluruh korban meninggal teridentifikasi di Kabupaten Jayapura, sisanya berada di Kota Jayapura.

“Terkait dengan korban hilang, 34 jiwa diidentifikasi di Kampung Milimik Sentani, 6 di Komplek Perumahan Inauli Advent dan 3 di Doyo Baru,” ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya kepada IDN Times, Senin (18/3).

Baca Juga: Bayi Terjebak Reruntuhan Akibat Banjir Papua Berhasil Diselamatkan 

2. Hari ini petugas masih terus menyisir lokasi banjir bandang untuk mencari korban hilang

Banjir Bandang Sentani Papua, 43 Warga Belum Ditemukandok. BNPB

Sementara itu, sekitar 4.728 jiwa mengungsi di 6 titik pos penampungan yang telah disediakan petugas terkait.

“Upaya penanganan pemerintah daerah setempat telah dilakukan sejak hari pertama pascabanjir bandang,” terangnya.

3. Korban luka telah ditangani beberapa rumah sakit

Banjir Bandang Sentani Papua, 43 Warga Belum DitemukanDok. BNPB

Pos Komando yang didirikan di kantor Bupati Jayapura telah melayani korban luka dan terdampak melalui pelayanan medis maupun dapur umum. Pelayanan medis telah didukung kembali oleh operasional rumah sakit yang telah berfungsi kembali.

“Seperti RSUD Yowaris, sedangkan RS Dian Harapan, RS Bhayangkara, RS Abepura dan RS Aryoko difungsikan sebagai rumah sakit rujukan,” ujarnya.

4. Ratusan rumah dan fasilitas umum rusak akibat banjir bandang tersebut

Banjir Bandang Sentani Papua, 43 Warga Belum DitemukanDok.BNPB

Pemerintah daerah setempat bersama dinas terkait seperti TNI dan Polri telah melakukan upaya pemulihan dini seperti pembersihan kayu gelondongan, bebatuan, puing-puing dan material lain dengan alat berat.

“Banjir menyebabkan rumah rusak berat sebanyak 350 unit dan rumah terendam di BTN Bintang Timur Sentani 211 unit. Sejumlah fasilitas umum juga mengalami rusak berat, yaitu sekolah 8 unit, tempat ibadah 3 unit, drainase 8 unit dan jembatan 3 unit,” paparnya.

Banjir bandang ini menerjang sembilan kelurahan dengan tiga Tiga kelurahan yang mengalami kerusakan parah adalah Dobonsolo, Doyo Baru dan Hinekombe. Kesembilan kelurahan yang terdampak adalah Kelurahan Dobonsolo, Hinekombe, Hobong, Ifale, Ifar Besar, Keheran, Sentani Kota, Sereh, dan Yobhe.

Baca Juga: [UPDATE] Korban Meninggal Banjir Bandang Sentani Papua Capai 79 Jiwa

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya