Kemenhub Prediksi Pemudik dari Jabodetabek Tembus 14,9 Juta Orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pemudik yang berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) berjumlah 14,9 juta orang.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengatakan, data tersebut diambil dari hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub).
1. Kemenhub gelar rapat koordinasi penyelenggaraan angkutan lebaran
Hal tersebut disampaikan Budi Setiyadi saat menggelar Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2019 Bidang Lalu Lintas di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Minggu (5/5).
“Total jumlah pemudik dari Jabodetabek sebanyak 14,9 juta, dengan tiga provinsi tujuan mudik terbesar,” kata Budi Setiyadi melalui keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Menhub Wacanakan Sistem Ganjil Genap Saat Mudik dan Arus Balik Lebaran
2. Ada 3 provinsi di Jawa jadi tujuan utama para pemudik
Budi Setiyadi memaparkan, tiga provinsi tersebut antara lain adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Editor’s picks
“Ke Jawa Tengah sebanyak 5,6 juta lebih pemudik atau 37,68 persen dari total pemudik Jabodetabek, Jawa Barat 3,7 juta lebih atau 24,89 persen, dan Jawa Timur 1,6 juta lebih atau 11,14 persen,” ujarnya.
3. Puncak arus mudik diprediksi pada 31 Mei 2019
Untuk di Jawa Tengah, Budi Setyadi memaparkan ada tiga kota tujuan terbanyak yaitu Surakarta, Semarang, dan Tegal.
“Puncak arus mudik diprediksi jatuh pada hari Jumat tanggal 31 Mei 2019 atau H min 5. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan jatuh pada Minggu, 9 Juni 2019 atau H plus 3. Diperkirakan mobil pribadi akan lewat tol trans Jawa,” paparnya.
4. Kemenhub sudah siapkan beberapa strategi terkait lalu lintas saat mudik dan arus balik
Ia menjelaskan, Kemenhub telah membuat beberapa langkah yang akan dilakukan dalam rangka manajemen rekayasa lalu lintas di jalan nasional.
“Antara lain pengalihan arus lalu lintas dari jalur utama ke jalan-jalan alternatif, sistem satu arah, pembatasan lokasi-lokasi putar arah, buka tutup arus lalu lintas pada jalan arteri untuk memberi prioritas pada jalur yang diutamakan, pengaturan lalu lintas di lokasi-lokasi pasar tumpah,” jelasnya.
Selain itu pembatasan operasional angkutan barang, pelarangan atau pembatasan kendaraan tidak bermotor di jalan utama, menutup semua UPPKB dan dijadikan rest area, dan optimalisasi jalur alternatif,” sambungnya.
Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019