Menhub: Kecelakaan Laut Terjadi karena Abaikan Cuaca Ekstrem

Masyarakat diminta waspada pada gelombang laut tinggi.

Jakarta, IDN Times - Masyarakat di wilayah pesisir dan pengguna transportasi laut serta nelayan diimbau untuk waspada terhadap gelombang laut dengan ketinggian hingga enam meter yang terjadi pada 23-28 Juli 2018.

Kementerian Perhubungan dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperingatkan kepada nelayan dan operator pelayaran bahwa kemungkinan besar akan terjadi cuaca buruk yang membahayakan kapal dan penumpang.

"Cuaca saat ini dan dalam beberapa hari mendatang diperkirakan akan berbahaya untuk pelayaran sehingga diminta seluruh nelayan dan operator pelayaran agar memperhatikan peringatan dini soal cuaca," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Minggu (22/7).

Hal itu disampaikan saat jumpa pers bersama Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengenai prakiraan cuaca dalam beberapa hari kedepan di sejumlah wilayah Indonesia. Hadir dalam acara itu Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus H. Purnomo.

1. Kecelakaan kapal terjadi karena abaikan cuaca ekstrem

Menhub: Kecelakaan Laut Terjadi karena Abaikan Cuaca EkstremANTARA FOTO/Ampelsa

Menhub Budi Karya mengatakan, kecelakaan kapal yang terjadi selama ini banyak disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem. Ia menyesalkan, hal ini seringkali tidak terlalu diperhatikan oleh nelayan dan bahkan sering diabaikan oleh operator pelayaran.

Apalagi untuk pelayaran rakyat seperti nelayan misalnya, Menhub Budi menekankan agar serius memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut untuk menangkap ikan karena bisa membahayakan diri sendiri dan awaknya.

"Memang konsekuensinya tidak bisa melaut dan tidak mendapatkan ikan karena cuaca buruk," kata Menhub.

Baca juga: AHY Jawab Kabar Tawaran Posisi Menteri di Kabinet Jokowi

2. Keselamatan penumpang adalah mutlak

Menhub: Kecelakaan Laut Terjadi karena Abaikan Cuaca EkstremBNPB

Budi menyampaikan, khusus untuk pelayaran pengangkut penumpang, Kemenhub selalu memberi penekanan mengenai pentingnya keselamatan sebagai hal yang mutlak dan harus menjadi perhatian oleh nakhoda serta syahbandar.

Menhub mengakui saat ini faktor keselamatan memang masih belum menjadi prioritas oleh masyarakat dan pemangku kepentingan pelayaran, sehingga kecelakaan di perairan masih banyak terjadi.

Baca juga: Menkumham Perintahkan Semua Fasilitas Mewah di Sukamiskin Dibersihkan

3. Gelombang laut setinggi enam meter

Menhub: Kecelakaan Laut Terjadi karena Abaikan Cuaca EkstremANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, dari hasil pemantauan BMKG cuaca ekstrem di perairan terjadi pada 22-28 Juni 2018 yang ditandai dengan tingginya gelombang laut dan kencangnya angin. Gelombang laut diprediksi hingga ketinggian enam meter.

"Puncak cuaca buruk di perairan diperkirakan akan terjadi pada 24-25 Juni 2018. Pada dua hari itu diharapkan semua pihak pelayaran baik kapal besar maupun nelayan agar waspada," kata dia.

Untuk memantau cuaca di seluruh daerah di Indonesia, BMKG telah menyiapkan setidaknya 40 radar yang tersebar di sejumlah daerah serta satelit yang selanjutnya kondisi cuaca bisa terdeteksi dalam beberapa hari ke depan.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya