Pasien Virus Corona di Depok Ternyata Tahu Terinfeksi dari Jokowi 

RSPI tidak memberitahu mereka terinfeksi virus corona

Jakarta, IDN Times - Anies Hidayah, warga Perumahan Studio Alam Indah, Depok, Jawa Barat, menceritakan kejadian tidak menyenangkan yang dialami dua tetangganya, setelah pemerintah umumkan dua pasien positif virus corona atau Covid-19 asal Depok pada Senin (2/3).

Direktur Migrant Care ini mengaku kecewa ketika data pribadi kedua pasien positif virus corona yang merupakan ibu dan anak itu, tersebar luas di media sosial. Data pribadi itu seperti nama inisial, usia, alamat, dan rekam medis keduanya sebelum dinyatakan positif virus corona.

1. Pasien mengetahui dirinya positif virus corona dari media, bukan dari rumah sakit

Pasien Virus Corona di Depok Ternyata Tahu Terinfeksi dari Jokowi RSPI Sulianti Saroso (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, melalui sambungan telepon sang ibu menceritakan bahwa RSPI Sulianti Saroso tidak secara jujur mengabarkan hal menyakitkan tersebut. Kedua pasien positif virus corona justru tahu dirinya terinfeksi virus mematikan itu dari pengumuman Presiden Joko "Jokowi" Widodo. 

"Dari perbincangan melalui telepon siang itu, kita tahu bahwa ibu atau pasien, bahkan tahu bahwa Beliau positif corona dari berita yang diumumkan langsung oleh presiden. Tidak ada informasi resmi kepada Beliau tentang hal itu. Kata Beliau, pemberitaan yang beredar di media jauh lebih menyakitkan dari pada sakit yang sedang Beliau alami,” ujar Anies melalui keterangan tertulis, Selasa (3/3).

Baca Juga: Buntut Virus Corona di Depok: Ditolak Ojol hingga Dirumahkan Kantor

Pasien Virus Corona di Depok Ternyata Tahu Terinfeksi dari Jokowi (IDN Times/Sukma Shakti)

2. Garis polisi sempat dipasang di rumah pasien virus corona, untuk menghalau serbuan awak media

Pasien Virus Corona di Depok Ternyata Tahu Terinfeksi dari Jokowi Salah satu komplek di Kelurahan Sukmajaya Depok (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Mengetahui kabar terebut, Anies bersama suaminya yang juga ketua rukun tetangga (RT) di perumahan yang sama dengan kedua pasien positif virus corona, memutuskan pulang ke rumah.

Ia semakin terkejut ketika melihat awak media ramai-ramai menyambangi rumah pasien tersebut, yang telah dipasang garis polisi untuk menghalau serbuan awak media, agar tidak terlalu dekat meliput rumah pasien.

"Police line akhinya diambil setelah diprotes oleh anak pasien yang melihat pemberitaan di TV. Suami saya juga sempat diwawancarai beberapa media dan menekankan pentingnya informasi yang akurat, dukungan untuk pasien dan mengimbau warga agar tidak panik,” ujar Anies.

3. Situasi perumahan yang gaduh mulai mereda ketika ada penjelasan mengenai proses penyebaran virus corona

Pasien Virus Corona di Depok Ternyata Tahu Terinfeksi dari Jokowi (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Anies menyebutkan situasi perumahan yang sebelumnya gaduh karena keresahan warga yang khawatir tertular virus asal Tiongkok itu, perlahan mulai mereda ketika Puskesmas bersama lurah dan camat setempat mendatangi perumahan mereka, sambil memberikan pencerahan tentang proses penyebaran virus tersebut.

“WAG (WhatsApp grup) di grup perumahan sudah lebih tenang, apalagi pasien sempat menjawab doa dan dukungan dari seluruh warga. 'Terima kasih atas doanya, kami masih diisolasi'. Sontak, WAG ramai dengan ucapan doa, emoticon bunga dan love. Alhamdulillah kami saling dukung dan apa yang kami rasakan mungkin berbeda dengan narasi media yang berkembang, bahwa perumahan kami mencekam. Kami waspada, ya, tapi tidak mencekam,” tutur dia.

4. Pemerintah harus lebih peduli lagi mengenai data pribadi seseorang, terlebih pasien virus corona

Pasien Virus Corona di Depok Ternyata Tahu Terinfeksi dari Jokowi Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin 2 Maret 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Dalam pesan tersebut, Anies juga meminta doa untuk kesembuhan kedua tetangganya itu, dan berharap pemerintah lebih memikirkan lagi mengenai data pribadi seseorang. Terlebih itu data pasien virus corona.

"Untuk pemerintah, ada banyak catatan dalam penanganan kasus ini, terutama keteledoran atas tersebar luasnya data pribadi pasien, statement para otoritas yang meresahkan. Kami berharap teman-teman media sudah tidak membanjiri perumahan kami lagi untuk meliput rumah pasien, cukup. Kami warga di sini juga punya hak atas rasa aman dan nyaman di tempat tinggal kami,” kata dia.

https://www.youtube.com/embed/2BlyV2Dv894

Baca Juga: Pemkot Depok Sosialisasi Virus Corona, Warga Keluhkan Berita Media 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya