Wapres Minta Peran Masjid Ditingkatan untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan, masjid merupakan tempat strategis untuk pembangunan dan pemberdayaan umat, salah satunya dalam sektor ekonomi.
Namun, hingga saat ini potensi pemberdayaan ekonomi umat di masjid belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu, Wapres meminta agar fungsi masjid perlu ditingkatkan lagi sebagai media pemberdayaan ekonomi umat.
Baca Juga: Ma’ruf Amin Akui Pertumbuhan Ekonomi Melambat akibat Kebijakan PSBB
1. Masjid sangat potensial untuk pemberdayaan ekonomi umat
Hal tersebut disampaikan Ma’ruf Amin saat menjadi pembicara secara daring di acara webinar nasional bertajuk Membangun Peradaban Islam Berbasis Masjid, yang diselenggarakan oleh Masjid Istiqlal.
"Masjid juga sangat potensial menjadi basis pemberdayaan ekonomi umat. Potensi ini yang dalam waktu cukup lama belum termanfaatkan secara baik. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengembalikan salah satu fungsi masjid sebagai media pemberdayaan ekonomi umat," kata Ma’ruf, Rabu (8/7/2020).
2. Masih banyak umat yang menilai peran masjid hanya sebagai tempat ibadah
Wapres menuturkan, kondisi ini terjadi karena masih ada pemahaman yang menilai masjid tidak tepat untuk dijadikan pusat aktivitas ekonomi, dan hanya sebagai tempat ibadah saja. Untuk itu, diperlukan model bisnis yang mendorong jemaah untuk terlibat secara langsung di dalamnya.
“Di antara cara yang bisa dilakukan adalah dengan menjadikan para jemaah masjid sebagai mata rantai ekonomi yang terintegrasi sebagai konsumen, produsen, dan pemilik dalam kegiatan ekonomi yang dibangun melalui masjid, terutama dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," ujar Ma'ruf.
Editor’s picks
3. Masjid bisa berperan sebagai lembaga keuangan ultra mikro syariah bagi umat
Ma’ruf memberikan contoh terkait kegiatan usaha yang dapat dijalankan untuk pemberdayaan ekonomi umat. Beberapa di antaranya adalah melalui pendirian lembaga keuangan ultra mikro syariah, yang memberikan akses modal bagi pedagang kecil yang tidak dapat mengakses modal di bank syariah, karena dinilai tidak memenuhi sejumlah syarat.
“Sehingga dengan demikian kehadiran masjid dapat menjadi media untuk memberdayakan ekonomi umat yang menjadi jemaah masjid, sehingga keberadaannya betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat sekitar masjid," tuturnya.
4. Umat Islam diminta berpikir secara moderat
Lebih jauh, mantan Rais Aam NU itu juga mengingatkan tentang pentingnya pembangunan pola pikir yang wasathy (moderat) dalam pembangunan peradaban Islam. Pola pikir ini dapat ditunjukkan dengan cara berpikir yang dinamis dan tidak ekstrem
"Ciri-ciri cara berpikir wasathy antara lain senantiasa menjaga dan mengamalkan jalan yang telah dirumuskan para ulama terdahulu yang masih relevan, dan mengakomodasi jalan baru yang lebih baik, serta senantiasa melakukan perbaikan dan inovasi secara terus menerus sehingga tercipta kondisi yang lebih baik dari waktu ke waktu,” imbaunya.
Sehingga, lanjut dia, pola pikir ini harus terus diamalkan secara konsisten serta menjadikan masjid sebagai tempat penyebaran paham moderat.
“Oleh karena itu, penguatan cara berpikir wasathy harus secara istiqamah terus dilakukan agar umat Islam dan para tokohnya tetap dalam cara berpikir dan bertindak yang wasathy. Tempat yang paling baik untuk melakukan penguatan cara berpikir wasathy tersebut adalah masjid, karena tidak ada umat Islam yang lepas dari pengaruh masjid. Sehingga dalam jangka panjang hal itu bisa menjadi embrio membangun kembali peradaban Islam, dan menjadikan umat Islam sebagai umat terbaik,” ujar Ma'ruf Amin.
Baca Juga: Halal Bihalal dengan MUI, Ma’ruf Dorong Produk Halal RI untuk Dunia